JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Pasar Rebo Kompol Haris Akhmat Basuki menanggapi soal warga di Cijantung, Jakarta Timur yang kecewa dengan kinerja polisi usai rumahnya kemalingan.
Haris memastikan, pihaknya telah menindaklanjuti perkara usai dilapori kasus pencurian di sebuah rumah yang teletak di Jalan Kamboja Dalam, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Sabtu (30/09/2023) lalu.
“Kejadian pada 30 September tersebut langsung ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian, dalam hal ini Polsek Pasar Rebo. Dilakukan olah TKP awal sebagai bentuk TPTKP (Tindakan Pertama di Tempat Kejadian Perkara),” kata Haris kepada Kompas.com pada Sabtu (7/10/2023).
Baca juga: Rumahnya Kemalingan, Warga di Cijantung Cari Sendiri Petunjuk soal Jejak Pelaku
Keesokan harinya, Haris juga memastikan bahwa pihaknya kembali menjalani olah TKP dengan mengikutsertakan tim unit identifikasi dari Polres Metro Jakarta Timur.
“(Ini) guna pengambilan sampel sidik jari dan pengumpulan barang bukti lainnya, guna mendukung dan pengembangan perkara agar dapat segera terungkap,” ujar Haris.
Diberitakan sebelumnya, terjadi pencurian di salah rumah di Jalan Kamboja Dalam, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Sabtu (30/9/2023).
Tindak pidana tersebut terjadi saat rumah dalam keadaan kosong dengan kerugian berupa kehilangan berlian, emas, koleksi cincin, koleksi jam tangan, hingga uang tunai.
Baca juga: Aksi Maling Menjarah Isi Rumah di Cijantung, Leluasa Porak-porandakan Ruangan
Setelah peristiwa tersebut terjadi, pasutri bernama Feby (36) dan Bara (33) dari pihak keluarga tidak ingin menyentuh apa pun di TKP meski hanya memindahkan barang.
Menurut mereka, hal tersebut untuk mempermudah pihak kepolisian mengidentifikasi pelaku pencurian melalui sidik jari.
"Saat itu kami langsung lapor ke Polsek Pasar Rebo dan enggak lama ada 4 polisi datang (ke TKP). Tapi kami agak kurang merasa pas dengan respon dari polisi itu," ungkap Feby saat ditemui Kompas.com di rumahnya, kawasan Cilandak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (7/10/2023).
Namun, dia kecewa dengan kinerja polisi karena dinilai tidak bekerja maksimal.
"Karena, ketika datang, sidik jari enggak diambil, barang bukti tidak diamankan, tidak mencoba melihat CCTV juga," ujar Feby.
Baca juga: Maling Bobol Rumah di Cijantung, Uang Jutaan Rupiah hingga Berlian Raib
Oleh karena ini, Feby menilai ia dan keluarganya justru yang mencari CCTV secara mandiri di sekitar TKP dan berulang-ulang kali.
Feby juga menyebut bahwa pihak kepolisian yang tiba usai peristiwa terjadi, tidak mencari tahu saksi mata selain keluarga.
"Kalau dari kami, kehilangannya memang lumayan, tapi concern kami itu, ya inikan terkait sama keamanan. Takutnya ada kejadian selanjutnya, atau ada tetangga juga yang kena. Kita sih lebih ke arah itu juga," tegas Feby.
Menurut Feby, pihak kepolisian saat datang ke TKP hanya mengamati saja dan memberikan pesan setelah semuanya dianggap selesai.
Baca juga: Anak Polisi Tak Pernah Minta Maaf ke Satu Keluarga yang Ditabraknya di Cijantung
"Setelah mereka mau balik, mereka cuma bilang, 'nanti malam atau besok, datang ke kantor untuk membuat laporan', gitu. Ya sudah, akhirnya Sabtu malam jam 23.00 WIB papa saya dan suami saya itu ke kantor polisi untuk membuat laporan," ungkap Feby.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.