Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Penipu Menyamar Jadi Wali Kota Bogor, Ini Modusnya

Kompas.com - 17/10/2023, 12:46 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

BOGOR, KOMPAS.com - Seorang penipu membuat akun WhatsApp yang mengatasnamakan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Akun palsu itu menggunakan nomor WhatsApp 083131541654. Si pemilik akun juga menggunakan foto profil Bima Arya.

Teman Aksi Komunikasi dan Informasi Siber (Takis) Kota Bogor dalam postingan di Instagramnya @takiskotabogor menyampaikan, akun WhatsApp tersebut bukan milik Wali Kota Bogor.

"Setelah pemeriksaan fakta, ternyata akun WhatsApp tersebut bukanlah kepunyaan Wali Kota Bogor, melainkan milik seorang penipu yang berpura-pura menjadi Wali Kota Bogor. Oleh karena itu, penting bagi penduduk Kota Bogor untuk selalu menjaga kewaspadaan jika menerima pesan yang mengklaim sebagai Walikota Kota Bogor," tulis Takis Kota Bogor dalam postingannya, yang dikutip KOMPAS.com, Selasa (17/10/2023).

Baca juga: Bak Senjata Makan Tuan, Kepsek SDN di Bogor yang Pecat Guru Honorer Diberhentikan Bima Arya

Takis Kota Bogor juga membagikan screenshot isi pesan yang dikirim si pemilik akun kepada calon korbannya.

Dalam screenshot tersebut tertulis pesan :

"Assalamualaikum. Melanjutkan percakapan tadi pak. Tolong bisa dikirimkan untuk foto-foto pembangunan masjidnya,".

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bogor Rahmat Hidayat memastikan, akun tersebut milik seorang penipu yang mengaku sebagai Wali Kota Bogor.

Rahmat mengatakan, akun WhatsApp palsu Bima Arya itu pertama kali dilaporkan kepada dirinya pada Minggu (15/10/2023).

"Saat itu ada seorang warga yang lapor ke saya menanyakan soal nomor WhatsApp itu. Kemudian saya cek, dan dipastikan itu bukan punya Pak Wali Kota. Sebab, nggak mungkin Wali Kota kirim pesan WA ke warganya satu-satu," sebut Rahmat, saat dikonfirmasi.

Baca juga: Bima Arya Ngaku Sedih, Pesta Rakyat Tahun Ini Jadi yang Terakhir sebagai Wali Kota Bogor

Rahmat menyampaikan, kasus penipuan semacam ini juga pernah terjadi di Bulan Agustus 2023. Si penipu, sambungnya, menipu salah satu pengurus DKM masjid.

Modusnya, lanjut Rahmat, sama persis yaitu berpura-pura akan memberikan bantuan untuk pembangunan masjid. Namun, pelaku meminta untuk dikirimkan sejumlah uang untuk biaya pengurusan.

"Modus ini pernah terjadi sebelumnya. Pakai akun WhatsApp palsu Wali Kota, bahkan sampai ada korban salah satu pengurus DKM mentransfer uang kepada pelaku," bebernya.

"Karena khawatir nanti ada warga yang sampai tertipu lagi, makanya kita share informasi ini lewat Instagram Takis yang dikelola oleh Diskominfo," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com