Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Cabai Rawit Merah, Harga Sayur-mayur di Pasar Tomang Barat Juga Naik

Kompas.com - 19/10/2023, 14:54 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga sayur-mayur di Pasar Tomang Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat, ikut naik seperti cabai rawit merah. Beberapa sayur yang harganya melonjak yakni buncis, kacang panjang, dan labu.

"Sayuran juga lagi pada mahal, enggak cuma cabai. Buncis, kacang panjang, jeruk nipis, lemon itu masih pada mahal. Naiknya antara Rp 2.000-Rp 3.000," ujar Nur (35), pedagang di Pasar Tomang Barat, Kamis (19/10/2023).

Kata dia, saat ini harga buncis naik dari Rp 18.000 menjadi Rp 25.000 per kilogram.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tomang Barat Melonjak, Pedagang: Naik Rp 5.000 Setiap Hari

Sementara itu, labu dijual dengan harga Rp 4.000 per buah. Harga ini terbilang mahal lantaran Nur hanya mengambil untung Rp 800.

"Harga labu siam belum normal, masih agak mahal saya jual per buahnya Rp 4.000, modalnya Rp 3.200. Untungnya 800, kalau kayak gini kami enggak ambil banyak," ungkap dia.

Kemudian, jeruk nipis dan jeruk lemon bertahan di harga Rp 28.000 per kilogram.

Baca juga: Naik-Turun Harga Cabai di Pasar Jangkrik, Rawit Terlaris meski Paling Mahal

Di sisi lain, harga kentang di pasar kini turun. Sementara itu, bawang merah dan bawang putih tak mengalami lonjakan harga.

"Bawang merah masih sama Rp 30.000-Rp 35.000 jualnya. Bawang putih masih Rp 45.000 yang biasa, kalau yang bulat Rp 40.000," papar Nur.

Naiknya harga cabai rawit merah

Warga asli Solo, Jawa Tengah, ini menyebut harga cabai rawit merah naik sejak pekan lalu. Nur berkata, harga cabai naik bertahap dengan rata-rata Rp 5.000 setiap harinya.

"Misalkan hari ini harganya Rp 45.000 nanti malam belanja jadi Rp 50.000. Besok lagi begitu (naik Rp 5.000)," ucap Nur.

Untuk hari ini, menurut dia, harga cabai rawit merah menembus Rp 65.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 70.000 per kilogram.

"Cabai rawit merah yang naik banyak, tetapi sudah agak turun. Kalau kemarin kan harga jual Rp 70.000, hari ini Rp 65.000, yang cabai rawit merahnya saja. Kalau cabai keriting masih Rp 55.000," jelas Nur.

Baca juga: Ditegur Pelanggan karena Harga Cabai Mahal, Pedagang di Pasar Jangkrik: Cek Toko Lain kalau Enggak Percaya

Ia mengaku tak mengetahui penyebab mahalnya cabai di pasar. Bagi dia, kenaikan harga bahan pokok merupakan hal biasa.

"Kami bisa maintenance, selama barang ada, enggak masalah. Kalau yang beli pun kalau memang sering ke pasar mereka bakalan mengerti," tutur Nur.

"Lain halnya sama orang yang enggak pernah ke pasar, terus tiba-tiba harganya naik langsung dibandingkan harga sebelumnya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com