JAKARTA, KOMPAS.com - Harga sayur-mayur di Pasar Tomang Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat, ikut naik seperti cabai rawit merah. Beberapa sayur yang harganya melonjak yakni buncis, kacang panjang, dan labu.
"Sayuran juga lagi pada mahal, enggak cuma cabai. Buncis, kacang panjang, jeruk nipis, lemon itu masih pada mahal. Naiknya antara Rp 2.000-Rp 3.000," ujar Nur (35), pedagang di Pasar Tomang Barat, Kamis (19/10/2023).
Kata dia, saat ini harga buncis naik dari Rp 18.000 menjadi Rp 25.000 per kilogram.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tomang Barat Melonjak, Pedagang: Naik Rp 5.000 Setiap Hari
Sementara itu, labu dijual dengan harga Rp 4.000 per buah. Harga ini terbilang mahal lantaran Nur hanya mengambil untung Rp 800.
"Harga labu siam belum normal, masih agak mahal saya jual per buahnya Rp 4.000, modalnya Rp 3.200. Untungnya 800, kalau kayak gini kami enggak ambil banyak," ungkap dia.
Kemudian, jeruk nipis dan jeruk lemon bertahan di harga Rp 28.000 per kilogram.
Baca juga: Naik-Turun Harga Cabai di Pasar Jangkrik, Rawit Terlaris meski Paling Mahal
Di sisi lain, harga kentang di pasar kini turun. Sementara itu, bawang merah dan bawang putih tak mengalami lonjakan harga.
"Bawang merah masih sama Rp 30.000-Rp 35.000 jualnya. Bawang putih masih Rp 45.000 yang biasa, kalau yang bulat Rp 40.000," papar Nur.
Warga asli Solo, Jawa Tengah, ini menyebut harga cabai rawit merah naik sejak pekan lalu. Nur berkata, harga cabai naik bertahap dengan rata-rata Rp 5.000 setiap harinya.
"Misalkan hari ini harganya Rp 45.000 nanti malam belanja jadi Rp 50.000. Besok lagi begitu (naik Rp 5.000)," ucap Nur.
Untuk hari ini, menurut dia, harga cabai rawit merah menembus Rp 65.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 70.000 per kilogram.
"Cabai rawit merah yang naik banyak, tetapi sudah agak turun. Kalau kemarin kan harga jual Rp 70.000, hari ini Rp 65.000, yang cabai rawit merahnya saja. Kalau cabai keriting masih Rp 55.000," jelas Nur.
Ia mengaku tak mengetahui penyebab mahalnya cabai di pasar. Bagi dia, kenaikan harga bahan pokok merupakan hal biasa.
"Kami bisa maintenance, selama barang ada, enggak masalah. Kalau yang beli pun kalau memang sering ke pasar mereka bakalan mengerti," tutur Nur.
"Lain halnya sama orang yang enggak pernah ke pasar, terus tiba-tiba harganya naik langsung dibandingkan harga sebelumnya," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.