JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto mengatakan, momen Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang menutup wajah di hadapan awak media, bisa berdampak negatif bagi institusi yang menaunginya.
"Dengan drama yang dipertontonkannya, tak hanya berdampak negatif secara individu, tetapi juga pada citra institusi KPK maupun Polri yang menjadi lembaga asalnya," ucap Bambang saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/11/2023).
Dengan menunjukan sikap itu, Firli juga dinilai sebagai perwira tinggi yang tak memiliki watak berani bertanggung jawab.
Baca juga: Firli Tutup Wajah Usai Diperiksa, Pengamat: Harusnya Menunjukkan Tanggung Jawab Layaknya Kesatria
"Produk pembinaan karir di kepolisian ternyata menghasilkan perwira tinggi yang tak memiliki watak berani bertanggung jawab," kata Bambang.
Bambang menuturkan, Firli yang merupakan pejabat tinggi seharusnya bersikap teladan dan menunjukkan sikap bertanggung jawab.
"Benar, selevel beliau memang harusnya memberikan sikap teladan, dengan menunjukkan tanggung jawab layaknya kesatria," tutur Bambang.
Untuk diketahui, Firli keluar secara diam-diam dari Gedung Bareskrim Polri, usai pemeriksaan lanjutan kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kamis lalu. Saat mobil Firli dihampiri awak media, ia kedapatan bersembunyi sambil menutup wajah.
Baca juga: Polda Metro Sita LHKPN Firli Bahuri untuk Tentukan Tersangka Pemerasan SYL
Kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ditangani oleh Polda Metro Jaya dan sudah naik statusnya ke tahap penyidikan.
Dalam menangani kasus ini, Polda Metro Jaya menyelidiki pertemuan Ketua KPK Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di lapangan badminton.
Foto momen pertemuan itu diketahui beredar luas di dunia maya.
Sekitar 91 saksi telah diperiksa oleh penyidik. Namun, Polda Metro Jaya belum menetapkan satu pun tersangka.
Baca juga: Firli Tutupi Wajah dari Sorot Media Usai Pemeriksaan, Pengamat: Ketua KPK Sedang Akting
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.