Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trotoar Margonda Dibongkar Lagi, Warga Depok: Cepat "Benerin" agar Tak Banjir

Kompas.com - 27/11/2023, 22:13 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga meminta trotoar di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, yang dibongkar segera diperbaiki dan dirapikan lagi.

Pasalnya, sudah hampir seminggu trotoar di sana dibiarkan berantakan.

Pembongkaran untuk memperbaiki saluran air di bawah trotoar juga diharapkan cepat rampung agar kawasan Margonda tak lagi kebanjiran.

Sebab, saat hujan turun, kawasan itu kerap dilanda banjir.

"Apalagi kalau airnya gede, meluap, terus ada mobil lewat ke arah Jakarta. Jadi kebawa semua airnya, bawa sampah juga dari jalan. Mudah-mudahan sih cepat dibenerin biar kalau hujan, kondusiflah," kata warga bernama Wahyu (21) saat ditemui Kompas.com di Jalan Margonda, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Bongkar Trotoar di Margonda, Pemkot Depok Dinilai Buang-buang Anggaran

Jika curah hujan ringan hingga sedang, lanjut Wahyu, banjir akan surut dalam waktu 10-15 menit. Namun, jika hujan deras, banjir bisa sampai setengah jam.

"Kalau deras mah lumayan lama surutnya, soalnya lubang (saluran air)-nya kan enggak ada makanya dibongkar," ujar dia.

Menurut Wahyu, sebelum trotoar direvitalisasi, banjir tak melanda kawasan Margonda. Karena itu, dia menduga, banjir terjadi akibat saluran air tertutup trotoar hasil revitalisasi.

"Waktu sebelum dibikin trotoar bagus ini airnya enggak tergenang, soalnya masih ada saluran airnya. Tapi waktu sudah ada (trotoar), kan enggak dibikin saluran airnya, jadinya mampet," tutur dia.

Baca juga: Trotoar Margonda Dibongkar Lagi, Pemkot Depok Dinilai Tak Punya Rencana Matang soal Tata Ruang

Hal senada dikatakan warga lain bernama Agung (19). Setelah trotoar diperbaiki, kawasan Margonda malah kerap dilanda banjir sampai saat ini.

"Waktu trotoar selesai diperbaiki masih banjir juga, makanya dibenerin kan selokannya. Karena depan Alfamart itu airnya enggak masuk ke selokan, malah meluap ke jalan, makanya banjir," ujar Agung.

Ia berharap pembongkaran trotoar kali ini adalah yang terakhir dan sudah direncanakan dengan matang.

"Buang anggaran banget, kan sudah bagus jalannya malah dihancurkan lagi gara-gara banjir, enggak terencana kayaknya. Makanya direncanakan matanglah biar enggak bongkar pasang lagi," celetuk Agung.

Baca juga: Masih Ada Banjir, Penyebab Trotoar Margonda Dibongkar Lagi meski Sudah Direvitalisasi

Sebagai informasi, trotoar hasil revitalisasi di Jalan Margonda Raya dibongkar lagi akibat banjir melanda kawasan tersebut.

"Karena banjir, jadi kami cari penyebabnya. Ternyata airnya enggak masuk ke Kali Malela yang di belakang. Sekarang dibuatlah solusinya," kata Kepala Dinas PUPR Depok Citra Indah Yulianty saat dikonfirmasi, Kamis (23/11/2023).

Berdasarkan pengecekan, banjir disebabkan adanya kabel yang menyumbat saluran air. Karena itu, kabel tersebut akan dipindahkan ke area lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com