Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Gegana Cek Air Tercemar Limbah Busa di Kali Baru Cimanggis, Nihil Kandungan Berbahaya

Kompas.com - 02/12/2023, 18:47 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tim Gegana dari Satuan Brimob Polda Metro Jaya diterjunkan untuk mengecek air di tempat munculnya limbah busa di Kali Baru Cimanggis, Kota Depok.

Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya Kombes Gatot Mangkurat Putra mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan, tidak ditemukan kandungan berbahaya dari sampel air yang diambil.

"Tidak (mengandung bahan berbahaya)," ujar Gatot melalui pesan WhatsApp, Sabtu (2/12/2023).

Baca juga: Gumpalan Busa Sempat Tutupi Kali Baru Curug Depok, Kini Sudah Hilang

Hasil itu diketahui setelah tim detasemen Kimia, Biologi dan Radioaktif (KBR) diterjunkan ke lokasi pada Selasa (28/12/2023).

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Depok Abdul Rahman mengatakan, pihaknya tengah menginvestigasi dari mana asal usul gumpulan busa yang muncul.

Sejauh ini, ada beberapa pihak yang sudah dicek oleh DLHK Kota Depok.

"Kami menginvestigasi, termasuk pemeriksaan terkait dengan hasil pengolahan limbah yang ada di pabrik. Ada (dugaan) dari pencucian mobil, ada juga ritel. Saat ini sedang kami amati," tutur Rahman.

Diberitakan sebelumnya, gumpalan busa mendadak muncul di aliran Kali Baru, Cimanggis, Kota Depok, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Gumpalan Busa di Kali Baru Cimanggis, DLHK Depok: Diduga Limbah Lokal Deterjen

Namun, setelah Kompas.com menelusuri keesokan harinya atau pada Selasa sekitar pukul 09.32 WIB, gumpalan busa itu menghilang.

Berdasarkan keterangan warga setempat, mulanya yang terlihat hanya busa tipis saja.

Namun, lama-lama busanya makin tebal dan menutup dinding luar sebuah rumah di dekat kali.

Busa itu juga mengeluarkan aroma tidak sedap dan tidak wangi layaknya busa deterjen.

"Habis ashar pokoknya, pertama sih busanya tipis, lama-lama kok makin tebal, sampai dinding sebelah sana ketutup. Ada kali lima meter. Baunya ya menusuk, bukan yang wangi deterjen," ungkap warga bernama Triasih (55) seraya menunjuk ke arah rumah di tepi kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemda DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com