Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaus Merah, Warga Puri Bali Gelar Demo Tuntut Lurah dan Pengembang Atasi Banjir

Kompas.com - 09/12/2023, 15:54 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga Perumahan Tamansari Puri Bali Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/12/2023) pagi, menggelar aksi turun ke jalan setelah banjir beberapa kali melanda kompleks perumahan itu.

Aksi turun jalan dimulai dari area depan kompleks. Selanjutnya, warga berjalan kaki bersama dengan atribut kaus warga merah menuju bagian tengah perumahan, tepatnya di sekitar Masjid Puri Bali.

Terdengar teriakan warga sambil mengepalkan tangan, "Save Puri Bali!. Bongkar Pintu Air!"

Dalam kesempatan itu, perwakilan warga turut menyampaikan orasi menggunakan pengeras suara. 

Sebagian lagi membentangkan spanduk tuntutan warna putih dengan tulisan merah bertulis, "Masalah banjir belum tuntas. Mana tindakan konkrit PT Tact Home Indonesia, lurah, dan LPM untuk mengatasinya. Izin AMDAL (Perumahan) Yukari diduga cacat prosedur." 

Baca juga: Hujan Deras, Banjir Landa Perumahan Tamansari Puri Bali Depok Selama 5 Jam

Warga diketahui menuntut pihak kelurahan, lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM), beserta pengembang Perumahan Yukari bertanggung jawab atas banjir di sana.

"Saya heran, mengapa lurah dan LPM tidak mengambil langkah mengamankan jalannya air (di drainase)," kata Ary Murti (45), koordinator aksi warga Tamansari Puri Bali di lokasi.

Pasalnya, banjir di kawasan hunian itu semakin sering terjadi beberapa bulan terakhir. 

Warga menduga penyebab utama banjir adalah penyempitan drainase di sekitar perumahan sehingga aliran air hujan terhambat.

Menurut warga, penyempitan saluran air terjadi akibat tersumbatnya sistem drainase karena pembangunan perumahan di sekitar kompleks. Akibatnya, saat hujan deras, genangan tidak segera menyusut ke drainase di area kompleks.

Selain pintu air yang tersumbat, banjir diduga dipicu oleh berkurangnya kawasan resapan air karena adanya pembangunan perumahan di sisi timur kompleks. 

"Ketika hujan, area yang sebelumnya hutan jati menjadi penampung air. Kini hutan jati sudah berubah menjadi lahan perumahan baru," kata Ary. 

Baca juga: Diduga Ingin Bunuh Diri, Seorang Pria Loncat ke Sela Peron Stasiun Depok

Selain Ary, warga lain yang terdampak banjir, yakni Umar Idris (40) juga mengakui, banjir pada Rabu (6/12/2023) lalu merupakan banjir terbesar yang pernah terjadi di kompleks itu.

Umar mengaku, saat itu, air yang menggenangi jalanan dari sore hingga malam nyaris masuk ke dalam rumah. Ini membuat aktivitas Umar dan warga terdampak banjir terganggu selama genangan belum surut.

Umar pun meminta para pihak yang memiliki kewenangan agar bergegas mengambil solusi.

Sebab, menurut dia, rentetan banjir di Puri Bali bisa saja terjadi di wilayah lain ketika aparat pemerintah di tingkat bawah abai dengan tanggung jawabnya.

"Rentetan banjir ini bisa terjadi di wilayah lain kalau aparat pemerintah abai. Jangan sampai pembangunan mengabaikan aspek daya dukung lingkungan setempat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com