JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca panas yang begitu menyengat melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek) meski saat ini telah memasuki musim hujan.
Berkait dengan hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa cuaca panas yang terjadi belakangan dipengaruhi oleh tidak adanya tutupan awan.
"Beberapa hari terakhir, di mana wilayah Jawa atau Indonesia bagian selatan tidak terdapat tutupan awan, sehingga sinar matahari intens langsung ke permukaan bumi," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/12/2023).
Baca juga: BMKG Ungkap Ada Ancaman Hujan Lebat dan Ekstrem Selama Pekan Nataru
Guswanto menjelaskan, saat ini wilayah Jawa secara umum sudah memasuki musim hujan.
Namun, hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir belum merata dengan lama durasi bervariasi, yang mana kondisi tersebut dipengaruhi oleh kondisi dinamika atmosfer.
"Dalam beberapa hari terakhir aktivitas fenomena atmosfer yang cukup berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan lebih terkonsentrasi di wilayah Jawa Tengah dan Timur, sementara di wilayah Jawa bagian barat tidak terlalu signifikan," jelas Guswanto.
"Di mana dinamika atmosfer tersebut adalah terdapatnya pola tekanan rendah yang menyebabkan pola belokan dan perlambatan angin yang memicu pertumbuhan awan hujan cenderung terjadi di wilayah tengah dan timur," sambungnya.
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Cuaca di Bandung Raya Terasa Panas meski Masuk Musim Hujan
Guswanto menyampaikan, pola subsiden dari fenomena gelombang atmosfer terjadi dalam beberapa hari terakhir dan memicu pengurangan pertumbuhan awan hujan di wilayah barat.
"Sehingga cuaca cenderung umumnya cerah-berawan dan hujan yang masih belum terlalu signifikan," jelas Guswanto.
Adapun hasil analisis kondisi iklim global menunjukkan kondisi El Nino Moderat dengan nilai NINO 3.4 sebesar +1.70 dan nilai SOI sebesar -6.0.
Sementara itu, Nilai DMI sebesar +1.21 juga menunjukkan Dipole Mode Positif. Kondisi El Nino Moderate dan Dipole Mode Positif menunjukkan potensi curah hujan rendah untuk wilayah Indonesia.
Baca juga: Cuaca Panas Saat Musim Hujan Desember 2023, Berlangsung Sampai Kapan?
"Fenomena El Nino Moderat diprediksi berlangsung hingga Februari-Maret 2024 sehingga kondisi ini akan memengaruhi cuaca (hujan dan suhu) di Indonesia," tutur Guswanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.