Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas Terik Melanda Jabodetabek meski Sudah Musim Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 20/12/2023, 16:33 WIB
Abdul Haris Maulana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cuaca panas yang begitu menyengat melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang (Jabodetabek) meski saat ini telah memasuki musim hujan.

Berkait dengan hal tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa cuaca panas yang terjadi belakangan dipengaruhi oleh tidak adanya tutupan awan.

"Beberapa hari terakhir, di mana wilayah Jawa atau Indonesia bagian selatan tidak terdapat tutupan awan, sehingga sinar matahari intens langsung ke permukaan bumi," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/12/2023).

Baca juga: BMKG Ungkap Ada Ancaman Hujan Lebat dan Ekstrem Selama Pekan Nataru

Guswanto menjelaskan, saat ini wilayah Jawa secara umum sudah memasuki musim hujan.

Namun, hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir belum merata dengan lama durasi bervariasi, yang mana kondisi tersebut dipengaruhi oleh kondisi dinamika atmosfer.

"Dalam beberapa hari terakhir aktivitas fenomena atmosfer yang cukup berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan lebih terkonsentrasi di wilayah Jawa Tengah dan Timur, sementara di wilayah Jawa bagian barat tidak terlalu signifikan," jelas Guswanto.

"Di mana dinamika atmosfer tersebut adalah terdapatnya pola tekanan rendah yang menyebabkan pola belokan dan perlambatan angin yang memicu pertumbuhan awan hujan cenderung terjadi di wilayah tengah dan timur," sambungnya.

Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Cuaca di Bandung Raya Terasa Panas meski Masuk Musim Hujan

Guswanto menyampaikan, pola subsiden dari fenomena gelombang atmosfer terjadi dalam beberapa hari terakhir dan memicu pengurangan pertumbuhan awan hujan di wilayah barat.

"Sehingga cuaca cenderung umumnya cerah-berawan dan hujan yang masih belum terlalu signifikan," jelas Guswanto.

Adapun hasil analisis kondisi iklim global menunjukkan kondisi El Nino Moderat dengan nilai NINO 3.4 sebesar +1.70 dan nilai SOI sebesar -6.0.

Sementara itu, Nilai DMI sebesar +1.21 juga menunjukkan Dipole Mode Positif. Kondisi El Nino Moderate dan Dipole Mode Positif menunjukkan potensi curah hujan rendah untuk wilayah Indonesia.

Baca juga: Cuaca Panas Saat Musim Hujan Desember 2023, Berlangsung Sampai Kapan?

"Fenomena El Nino Moderat diprediksi berlangsung hingga Februari-Maret 2024 sehingga kondisi ini akan memengaruhi cuaca (hujan dan suhu) di Indonesia," tutur Guswanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com