Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambulans Rusak, Puskesmas Muara Gembong Juga Tak Bisa Angkut Korban Kecelakaan dengan Mobil Puskesmas Keliling

Kompas.com - 21/12/2023, 19:25 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Puskesmas Muara Gembong Ridwan Meito mengatakan, ambulans di puskesmas tersebut tidak bisa mengangkut pasien gawat darurat karena sedang diperbaiki. 

Sementara di puskesmas hanya tersisa mobil puskesmas keliling.

Namun, kata dia, mobil tersebut tidak bisa digunakan untuk membawa pasien.

"Mobil puskesmas keliling itu bukan untuk transportable pasien gawat darurat maupun pasien yang membutuhkan bantuan," kata Ridwan saat dikonfirmasi wartawan, dikutip Kamis (21/12/2023).

Baca juga: Korban Kecelakaan Disebut Tak Boleh Pakai Ambulans di Muara Gembong, Puskesmas: Mobil Sedang Diperbaiki

Menurut Ridwan, mobil puskesmas keliling biasanya digunakan untuk kunjungan posyandu dan kegiatan lain.

Mobil itu tidak dilengkapi alat-alat yang memadai untuk menangani pasien.

Sementara mobil ambulans puskesmas masih dalam perbaikan di bengkel karena tak mampu memacu kecepatan tinggi.

"Saat ini sedang bermasalah, overheat kalau dipacu dengan kecepatan di atas 40 kilometer per jam," kata Ridwan.

Ridwan memastikan pihaknya akan melakukan kunjungan rutin ke rumah korban kecelakaan lalu lintas tersebut.

"Karena itu merupakan bagian dari tugas kami. Harapannya kami akan terus memperbaiki baik cara komunikasi dan pelayanan kepada masyarakat," kata dia.

Baca juga: Dinkes DKI Siagakan Ambulans dan Nakes di Tiap Kecamatan untuk Pemilu 2024

Sebagai informasi, dalam narasi video di akun Instagram @peristiwa_bekasi, ada korban kecelakaan lalu lintas yang datang ke Puskesmas Muara Gembong.

Namun, pihak puskesmas keterbatasan fasilitas. Korban yang mengalami luka di bagian kepala itu akhirnya dirujuk ke RSUD Cabang Bungin.

Saat akan dirujuk, korban tidak dibawa menggunakan ambulans puskesmas karena mobil tersebut tidak bisa digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com