JAKARTA, KOMPAS.com - Hardi (bukan nama sebenarnya), merasa gaji bulanannya sebagai kernet mobil sampah di Cipayung, Depok, masih kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Gaji bulanan yang dari pemerintah? Itu cukup enggak cukup sih, dapat sekitar Rp 2.700.000 per bulan," kata dia di TPA Cipayung, Depok, Jumat (12/1/2024).
Untuk menambal kekurangan kebutuhan hidupnya, Hardi menjual botol atau kardus untuk mendapatkan uang tambahan.
"Kalau cuma mengandalkan gaji tuh belum cukup, jadi pas jual barang rongsokan kayak botol aja gitu, sudah lumayan buat uang tambahan, buat makan misalnya," jelasnya.
Baca juga: Harus Antre Masuk TPA Cipayung, Pengangkut Sampah: Enggak Enak Nunggu, Enggak Bisa Ngapa-ngapain
Hardi menuturkan, pendapatan yang diperolehnya dari menjual rongsokan bisa bervariasi.
"Nih lumayan ngumpulin barang rongsok kayak botol sekarung, misal dapat Rp 80.000 terus dibagi sama tim, kan bisa buat uang makan," ujarnya.
Hardi mengungkapkan, dirinya bekerja bersama tim yang terdiri dari empat kernet dan satu sopir. Mereka bertugas mengangkut sampah di wilayah Permata Regency Depok.
Baca juga: Panjang Antrean Truk Sampah ke TPA Cipayung Mencapai 500 Meter
Adapun antrean mobil pengangkut sampah di TPA Cipayung masih terus berlangsung hingga hari ini.
Berdasarkan pantauan Kompas.com sekitar pukul 13.00 WIB, antrean mobil mulai bertambah menjadi dua jalur sehingga memblokir sepanjang jalan menuju TPA lebih dari 700 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.