Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Cerita Pemilik Warung Kerek di Jaksel | Aksi 17 Tahun Kamisan di Depan Istana Negara

Kompas.com - 19/01/2024, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang puluhan porsi makanan ludes terjual setiap harinya di warung kerek, Jakarta Selatan, banyak dibaca pada Kamis (18/01/2024).

Keluarga korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat serta pegiat HAM yang menggelar 17 tahun Aksi Kamisan juga mewarnai pemberitaan kemarin.

Baca juga: Jasad Wanita yang Ditemukan di Peti Kemas Tanjung Priok Baru Mulai Diotopsi Hari Ini

Berita penemuan peti kemas berisi jasad wanita tanpa identitas di Pelabuhan Tanjung Priok yang dikirim dari Surabaya, Jawa Timur, juga terpopuler. Berikut paparannya:

1. Cerita pemilik warung kerek

Puluhan porsi makanan ludes terjual setiap harinya di warung kerek yang terletak di tepi Kali Mampang, Kampung Kebalen VII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Warung kerek menjadi primadona para pekerja kantoran karena lokasinya yang strategis dan harganya ekonomis.

Bermodalkan uang Rp 10.000, sudah bisa makan enak dengan menu nasi, telur, dan ikan tongkol. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Duka Neneng Buka Warung Kerek di Tepi Kali Mampang: Ada yang Tak Bayar, Kadang Uang Terbang dari Dalam Ember

2. Aksi 17 tahun Kamisan di depan Istana Negara

Dalam 17 tahun Aksi Kamisan, keluarga korban pelanggaran HAM berat serta pegiat hak asasi manusia berdiri di depan Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024).

Mereka menagih pertanggungjawaban negara untuk menghadirkan keadilan atas kasus-kasus kejahatan kemanusiaan yang selama puluhan tahun dibiarkan tanpa penyelesaian.

“Sampai saat ini, menjelang pemilu, tidak ada satu pun yang dituntaskan oleh negara,” kata seorang perempuan melalui pengeras suara. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Istri Munir: 17 Tahun Aksi Kamisan, Hal yang Memprihatikan

3. Peti kemas yang berisi jasad wanita dikirim dari Surabaya

Peti kemas berisi jasad wanita tanpa identitas di Pelabuhan Tanjung Priok ternyata dikirim dari Surabaya, Jawa Timur.

Fakta ini didapatkan dari dua saksi tambahan yang merupakan pengurus penyedia jasa pengiriman peti kemas tersebut. Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com