JAKARTA, KOMPAS.com - Penutupan pelintasan palang kereta api dekat Stasiun Pasar Minggu, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, belum terealisasi.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Bernad Pasaribu mengatakan, penutupan pelintasan merupakan wewenang PT Kereta Api (KAI).
Pemprov DKI pun sudah mengajukan penutupan pelintasan itu kepada PT KAI.
“Penutupan pelintasan sebidang itu langsung bapak Wali Kota yang meminta ke pihak PT KAI, karena itu kan kewenangan dari pihak KAI,” kata Bernad saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2024).
“Terkait permohonan penutupan itu juga sudah pernah dirapatkan, tapi belum terealisasikan sampai saat ini,” lanjut Bernad.
Baca juga: Dishub Sebut Pelintasan KA Juga Jadi Biang Kerok Kemacetan di Dekat Stasiun Pasar Minggu
Meski begitu, ia tidak menjelaskan secara rinci apa yang menjadi kendala penutupan pelintasan kereta api dekat Stasiun Pasar Minggu.
Hanya saja, ia memastikan bahwa pelintasan tersebut menjadi salah satu penyebab kemacetan di wilayah Pasar Minggu.
“Salah satu penyebab kemacetan di sekitar Stasiun Pasar Minggu juga disebabkan adanya pelintasan sebidang kereta api,” ucap Bernad.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pengemudi ojek pangkalan (opang) dan ojek online (ojol) memarkirkan sepeda motornya di depan Stasiun Pasar Minggu, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Baca juga: Banyak Ojol “Ngetem” di Depan Stasiun Pasar Minggu, Pemkot Jaksel Rencanakan Buat Lay Bay
Padahal, sudah ada rambu lalu lintas dilarang berhenti yang terpasang di dekat Stasiun Pasar Minggu.
Kendaraan mereka yang terparkir sembarangan ini membuat ruas Jalan Raya Pasar Minggu dari arah Kalibata menuju Poltangan jadi menyempit dan terkadang menyebabkan kemacetan.
Selain itu, tidak sedikit pengendara sepeda motor melawan arus di Jalan Raya Pasar Minggu menuju Jalan Masjid Al-Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Seorang pengendara sepeda motor bernama Akhmad (37) mengaku nekat melawan arus karena ingin cepat-cepat sampai rumah di Halim, Makasar, Jakarta Timur.
“Putar baliknya jauh soalnya, itu di depan Komplek Polri Brimob. Belum lagi, jalan dari Pasar Minggu ke arah putar balik yang macet. Kalau kayak begini (lawan arah) kan cepat,” kata Akhmad saat ditemui Kompas.com ketika menunggu kereta api melintas.
Baca juga: Dishub Mengaku Sering Halau Ojek Ngetem di Depan Stasiun Pasar Minggu, tapi Selalu Balik Lagi
Sementara itu, pedagang bernama Tarsih (46) mengatakan bahwa pengendara motor yang lawan arus seolah sudah menjadi budaya.
Bahkan, warga setempat sudah tidak heran dengan para pengendara nakal yang lawan arus ini.
“Kalau pengendara motor yang lawan arus ini biasanya orang-orang yang pengin potong jalan. Karena kan jalan ini bisa tembus ke Condet dan bahkan Kramat Jati,” ungkap Tarsih dalam kesempatan berbeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.