JAKARTA, KOMPAS.com - DSS (18), korban tawuran yang tangannya putus, disebut sudah sadar usai dibius untuk operasi penyambungan tangan.
Warga bernama Deden (47), bukan nama sebenarnya, mengungkapkan, korban langsung meminta maaf kepada sang ibunda.
"Korban sudah sadar. Sudah bisa ngomong, 'Maafin aku ya, Ma. Masa depanku hancur'," kata warga yang bermukim di sekitar kediaman korban saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (31/1/2024) malam.
Baca juga: Korban Tawuran di Flyover Pasar Rebo Disebut Anak Polisi Berpangkat AKBP
Deden sudah menyambangi RS Polri Kramatjati, tempat DSS dirawat, Selasa (30/1/2024) malam.
Namun, ia belum berani menemui korban secara langsung. Deden masih mengkhawatirkan kondisi DSS yang sudah dikenalnya sejak lama.
Deden merasa belum siap untuk menemui DSS dengan kondisinya saat ini. Meski begitu, ia menyempatkan diri untuk mengobrol dengan keluarga korban.
Berdasarkan keterangan mereka, alat bantu pernapasan yang sebelumnya dipakai DSS akan dilepas.
"Diajak ngobrol baru sekarang nyambung, kemarin-kemarin belum," ucap dia.
Terkait permintaan maaf DSS kepada sang ibunda, korban menyesal karena sebentar lagi akan mengikuti tes Akademi Kepolisian (Akpol).
Sebelumnya, DSS terlibat dalam aksi tawuran bersama puluhan remaja di bawah Flyover Pasar Rebo, Minggu (28/1/2024), sekitar pukul 04.30 WIB.
Aksi melibatkan kelompok bernama Enjoy Rebo dan Bhozonk. Korban termasuk dalam salah satu dari dua kelompok remaja yang tawuran.
Masing-masing kelompok membawa senjata tajam berupa celurit.
Imbas tawuran itu, tangan kanan DSS putus, sedangkan tangan kirinya hampir putus. Kini, ia dirawat di RS Polri Kramatjati.
Belakangan, diketahui pula bahwa korban adalah anak polisi. Ayah dan ibunya merupakan anggota aktif berpangkat AKBP.
Baca juga: Tangan Remaja Putus Saat Tawuran di Flyover Pasar Rebo, Polisi: Sedang Disambung di RS Polri
Sementara itu, empat pelaku tawuran telah ditangkap. Mereka tergabung dalam kelompok Enjoy Rebo.