Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pencurian 4 Motor di Warakas Mengaku Rugi hingga Rp 85 Juta

Kompas.com - 07/02/2024, 14:09 WIB
Vincentius Mario,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Korban pencurian empat unit motor di Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengaku rugi hingga Rp 85 juta dari musibah yang menimpa keluarganya.

"Ada empat motor. Dua Yamaha Nmax kalau ditotal aja udah Rp 70 jutaan. Tambah Scoopy dan Lexy, ya bisa diperkirakan Rp 85 juta," kata Amel (26), seorang korban, dihubungi Kompas.com, Rabu (7/2/2024).

Hingga saat ini, Amel sendiri mengaku trauma naik motor setelah kejadian tersebut.

Baca juga: Pencurian Motor yang Semakin Marak di Warakas, Lima Motor Raib dalam 24 Jam

"Masih nyesek. Trauma, mau bawa motor sendirian jadi takut," ujarnya.

Keluarga Amel telah melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Utara.

Laporan kasus pencurian motor itu terdaftar dengan nomor LP/B/II/153/2024/SPKT/POLRES METRO Jakarta Utara tertanggal 5 Februari 2024.

Amel menyebut pada Selasa (6/2/2024), polisi langsung datang ke rumahnya untuk melakukan olah TKP.

Baca juga: Siasat Komplotan Maling di Warakas yang Curi 5 Motor dalam 24 Jam, Rusak Gembok Rumah Target dengan Mudahnya

"Kemarin polisi sudah pada datang. Tanya-tanya dan lihat petunjuk katanya," jelas Amel.

Sebagai informasi, empat motor yang terparkir di halaman rumah Amel di Jalan Warakas 7 RT 11 RW 06, Tanjung Priok, Jakarta Utara dinyatakan hilang pada Senin (5/2/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.

Empat motor itu terdiri dari dua Yamaha Nmax, satu Honda Scoopy dan satu Yamaha Lexy.

Kejadian bermula ketika Selma (22), korban pemilik motor lainnya, menyadari empat motor milik keluarganya hilang ketika suaminya hendak berangkat kerja.

"Sadar pas jam 6 pagi, suamiku mau berangkat kerja, tapi udah enggak ada motornya," ujar Selma ditemui di lokasi.

Sebelum kejadian pintu pagar rumah masih tergembok. Namun pada pukul 05.00 WIB, pagar tersebut sudah terbuka dan gembok juga sudah hilang.

Amel menyebut sejauh ini belum ada CCTV yang merekam aksi pencurian tersebut.

Baca juga: Komplotan Maling di Warakas Lelehkan Gembok Pagar Sebelum Curi Motor

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

Megapolitan
Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

Megapolitan
Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

Megapolitan
Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com