Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemicu Argiyan Perkosa dan Bunuh Mahasiswi di Depok Terungkap: Terbiasa dengan Kekerasan dan Konten Porno

Kompas.com - 07/02/2024, 23:23 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Argiyan Arbirama (19), pembunuh seorang mahasiswi di Depok, KRA, terungkap berdasarkan hasil tes psikologinya.

Untuk diketahui, KRA ditemukan tewas pada Kamis (18/1/2024) sore oleh ibu pelaku, FT, usai mendapatkan pesan WhatsApp dari sang anak.

Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) menemukan beberapa faktor yang menyebabkan Argiyan memerkosa dan membunuh kekasihnya itu.

Baca juga: Polisi: Pemerkosa dan Pembunuh Mahasiswi di Depok Gemar Menonton Konten Porno

Kanit 5 Subdit Jatanras Ditreskrimum Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Komisaris Yandri Mono berujar, salah satu adalah faktor dari lingkungan pelaku sejak kecil.

"Dia sudah terbiasa dengan kata-kata kasar, tindakan berbau kekerasan," kata Yandri saat dihubungi, Rabu (7/2/2024).

Ahli menemukan fakta bahwa Argiyan tinggal di lingkungan yang terbiasa dengan tindakan kekerasan.

Namun, polisi tak menyebutkan apakah Argiyan korban atau pelaku kekerasan di lingkungannya.

Gemar nonton konten porno

Berdasarkan hasil pemeriksaan psikologis yang dilakukan Apsifor, kebiasaan Argiyan yang suka menonton video porno disebut memicunya memerkosa sang kekasih.

Hal ini sejalan dengan hasil penelusuran polisi yang menemukan banyak video porno di ponsel tersangka beberapa waktu lalu.

Baca juga: Cek Psikologi Pembunuh Mahasiswi di Depok, Apsifor Juga Bakal Periksa Ibu Pelaku

"Hasilnya biar sudah resmi baru (diinformasikan). Tetapi ada kaitannya, kalau kata ahli ada kaitan (dengan tindak pemerkosaan)," ungkap Yandri.

"Itu kan masalah perilaku sehari-harinya. Artinya dia memang gemar menonton atau melihat konten-konten porno," tambah dia.

Bisa sebab atau akibat

Ahli psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel, berpandangan, kepemilikan video porno bisa berkedudukan sebagai penyebab dan bisa juga sebagai akibat.

"Jika sebagai penyebab, maka boleh jadi terobsesi dan terstimulasi oleh seks itulah yang mendorong pelaku menyalurkannya dengan menyetubuhi pihak lain," ucap Reza kepada Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

Apabila video porno itu jadi elemen akibat, kata Reza, maka menonton tayangan porno dan melakukan kontak seks menjadi cara yang ia lakukan secara silih berganti guna menyalurkan dorongan seksualnya.

Baca juga: Licinnya Pelarian Pembunuh Mahasiswi di Depok yang Juga Perkosa 2 Korban Lainnya, Tertangkap di Rumah Nenek

"Apa pun itu, tidak berpengaruh pada proses hukumnya," ucap Reza.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com