Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RW 03 Pancoran Mas Depok Siapkan Odong-Odong untuk Antar Jemput Lansia ke TPS

Kompas.com - 12/02/2024, 16:50 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua RW 03 Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Nuryadin Rahman (53) mengatakan, ada odong-odong untuk antar jemput warga lanjut usia (lansia) ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pemilu 2024.

"Kami menyediakan odong-odong untuk menjemput lansia atau mereka yang sakit di wilayah RW 03 saat hari Pemilu," kata Nuryadin kepada Kompas.com, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Kampung Pemilu di Pancoran Mas Depok Hias TPS Berkonsep Kerajaan Nusantara

Nuryadin mengatakan, panitia akan menyediakan shelter di empat blok lingkungan RW 03 sebagai titik jemput warga.

"Kita buatkan shelter di empat blok yaitu Blok Pepaya, Belimbing, Nanas, dan Durian. Nah, nanti odong-odong jemput di sana untuk mengantar mereka ke Kampung Pemilu," kata dia.

Odong-odong tersebut akan beroperasi saat hari Pemilu, Rabu (14/2/2024), dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

"Jumlah armada hanya ada satu, tapi akan terus keliling dari pagi. Tidak didata soal lansia yang bakal naik, jadi mereka bisa langsung menunggu saja di titik jemput," tambah Nuryadin.

Fasilitas ini merupakan bagian dari Kampung Pemilu RW 03, yang mencakup 11 RT, yang diinisiasi warga untuk menyambut pesta demokrasi.

Baca juga: TPS Rawan Banjir di Jakarta pada Pemilu 2024 Berkurang, Kini Ada 1.562 Lokasi

Kampung Pemilu yang digelar oleh RW 03 di Jalan Nenas Raya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok ini menggabungkan tujuh TPS di RW 03 supaya seluruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) berkumpul di satu titik, menggunakan hak suaranya dalam Pemilu.

"Setiap TPS itu menampung sekitar dua hingga tiga RT, masing-masing minimal ada 250 Daftar Pemilih Tetap (DPT), jadi total ada 1.500-an," ujar Bendahara RW 03, Yasin (47).

Nuryadin berharap hadirnya Kampung Pemilu tahun ini dapat meningkatkan persentase keikutsertaan warga RW 03 untuk memilih.

"Semenjak Kampung Pemilu pertama tuh 76 persen, terus selanjutnya saat Pilkada naik jadi 80 persen. Jadi, untuk target pasti berharap maksimal, tapi paling tidak tahun ini 85 persen," jelas Nuryadin.

Tema Kampung Pemilu pada pesta demokrasi tahun ini adalah "Kerajaan Nusantara".

Tema ini bermaksud menyentil halus pemerintah terkait isu dinasti politik Indonesia dan melibatkan banyak campur tangan banyak pihak.

Baca juga: Antisipasi Hujan, KPU DKI Bungkus Logistik Pemilu Pakai Plastik Saat Distribusi ke TPS

"Makanya kami ambil tema ini, karena kasarnya mengarah ke dinasti politik, tapi kita enggak mau pakai diksi itu, maka kami memilih menggunakan kata kerajaan," ujar Nuryadin.

Panitia memilih tujuh kerajaan yang tersebar di Indonesia sebagai tema dari masing-masing TPS.

Dari TPS 14-20 di RW 03, masing-masing TPS mewakili Kerajaan Pasundan, Kerajaan Toraja, Kerajaan Batak, Kerajaan Buleleng, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Fatahillah, dan Kerajaan Samudera Pasai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com