Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Oma Martha Supusepa, Lansia yang Mencoblos dari Tempat Tidurnya

Kompas.com - 15/02/2024, 13:47 WIB
Vincentius Mario,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Martha Supusepa (83), warga lansia RT 003 RW 009 Warakas 5, Gang 5, Tanjung Priok, Jakarta Utara, tetap bisa menggunakan hak suara dari tempat tidurnya, Rabu (14/2/2024).

Kondisi Oma Martha yang sudah tua dan sakit-sakitan membuatnya hanya bisa terbaring di tempat tidur.

Oleh karena itu, petugas TPS datang ke rumah dan memberikan akses bagi Oma Martha mencoblos dari tempat tidur.

Baca juga: Pemilu Susulan di 18 TPS Jakarta Utara Bakal Digelar 18 Februari 2024

"Jadi kemarin, jam 12.30 WIB, petugas TPS dan salah satu petugas Bawaslu, datang, bawa surat, jadi ada empat surat suara. Datang ke Oma saya, langsung diminta mencoblos. Alat disediakan, terus mencoblos. Didampingi, dilihat langsung," kata Cornelia Gracia, cucu Oma Martha, saat ditemui di kediamannya, Kamis (15/2/2024).

Saat itu, Oma Martha didampingi putrinya yang biasa disapa Enen untuk mencoblos.

"Dibantu sama tante saya. Oma saya kan masih nonton TV, masih bisa lihat, calonnya siapa saja. Kebetulan dia dibantu untuk DPD dan DPRD. Tapi untuk capres dia menunjuk dan mencoblos sendiri," ucap Grace.

Baca juga: Semarak Pesta Demokrasi: Pasien RS, ODGJ, dan Tahanan Ikut Mencoblos

Selesai mencoblos, surat suara Oma Martha langsung diantar ke TPS dan dimasukkan ke kotak surat suara.

"Selesai coblos ya sudah, tutup kembali. Terus kami perwakilan keluarga disuruh balik ke TPS untuk melihat bahwa surat suara Oma dipastikan masuk kembali ke kotak suara yang sesuai," tutur Grace.

"Kami kawal juga sampai ke TPS, jadi terlihat bahwa surat suara itu transparan dan sampai ke kotak suara," lanjutnya.

Keluarga mengaku senang, lansia seperti Oma Martha masih diberi akses menggunakan hak suaranya meskipun dari tempat tidur.

"Perasaan kami senang, karena mereka datang, kami enggak susah urusnya, dengan senang hati. Walaupun Oma saya tidak bisa bangun, hak dan siaranya masih dianggap," tutup Grace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator Busway

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator Busway

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com