JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Achmad Yani menyoroti pernyataan Lurah Ancol Saud Maruli Malik yang diduga menghina petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dengan menyebut mereka "miskin".
Yani menyampaikan, seorang lurah yang menjadi bagian dari pejabat seharusnya bisa menjalin emosional yang baik dengan bawahan.
"Harusnya (lurah) membangkitkan semangat seluruh anak buahnya. Bahkan perlu dikasih motivasi, bukan malah dijatuhkan," ujar Yani dalam keterangannya, Kamis (22/2/2024).
Baca juga: Lurah Ancol Berharap Petugas PPSU Tidak Mengundurkan Diri gara-gara Disebut Miskin
Menurut Yani, lurah dan sekretaris lurah semestinya bisa memberikan perhatian yang terbaik terhadap staf demi tercipta rasa nyaman di lingkungan kerja.
Bahkan, pemberian motivasi dari atasan bisa membuat anak buah bersemangat dalam bekerja serta melaksanakan tugas dengan baik.
"Tidak ada perendahan, tidak ada penghinaan dan bahkan anak buahnya itu harus dihargai dan diangkat," tutur Yani.
Diberitakan sebelumnya, puluhan petugas PPSU Kelurahan Ancol menggelar aksi lempar sapu dan mogok kerja di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (19/2/2024) pagi.
Mereka protes kepada Lurah Kelurahan Ancol Saud Maruli Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol Kenny Hutagaol yang diduga sering menghina para petugas PPSU di Kelurahan Ancol dengan sebutan "miskin".
Baca juga: Hina PPSU Miskin, Lurah Ancol Akhirnya Minta Maaf
"Saya PPSU Kelurahan Ancol. Kami minta ketegasan dan keadilan. Jadi gini, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi kita, apalagi, yang kita enggak enak hati kan, dengan kata-kata 'miskin'. Contohnya 'PPSU miskin dilarang merokok'," kata Arief, salah satu petugas PPSU yang ditemui dalam aksi tersebut, Senin.
Selain itu, Arief menyebut petugas PPSU kerap "dipecut" saat bertugas oleh Lurah Ancol dan sekretarisnya, terutama saat pelaksanaan Pemilu 2024.
"Ya namanya kerja ya capek ya, Bang, cuma jangan dipecut anak-anak, jangan sering kali dipecut. Kemarin apalagi pas lagi kita menyaksikan pemilu, kami catat berapa suara, itu kan memiliki waktu yang panjang, yang lama. Seharusnya ada rasa simpatinya gitu, jangan terlalu dipecut anak-anak, kasihan," jelas Arif.
Pendapat yang sama juga dilontarkan oleh Pipit Mulyaningsih, anggota PPSU Kelurahan Ancol yang turut dalam aksi itu.
Baca juga: Disebut Miskin oleh Lurah Ancol, PPSU Mogok Kerja dan Gelar Aksi Lempar Sapu
"Pak sekretaris kelurahan kalau omong nyakitin, selalu katain miskin ke PPSU. Jadi kayaknya anak-anak sakit hati," ujar Pipit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.