Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kunci Sukses Pancong Yaya sejak 1961

Kompas.com - 26/02/2024, 06:41 WIB
Xena Olivia,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Agus Deni (40) selalu menekankan agar para stafnya di warung Pancong Yaya menjamin pelayanan terbaik kepada para pelanggan.

"Saya tekankan untuk menjamin pelayanan ke customer. Terus, (tekankan) soal kebersihan juga," kata Agus saat ditemui di warungnya di Jalan Menteng Sukabumi, Gang 1 No 3, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2024).

"Walaupun warung ini enggak terlalu bagus, tapi kan fisik bisa diakali dengan pelayanan yang bagus dan kebersihan yang maksimal. Biar orang-orang tuh mau tetap makan di sini," lanjut dia.

Pria tiga anak itu mengaku lebih tegas dibanding dua kerabatnya yang turut mengelola Pancong Yaya.

Menurut dia, disiplin adalah kunci dalam meraih kesuksesan.

Baca juga: Cerita Agus Teruskan Usaha Pancong Warisan Sang Kakek, Ciptakan Konsep Warkop Jadul di Samping Rel Manggarai

"Semoga sih saya bisa terus mengembangkan usaha ini. Entah punya cabang atau buka usaha lain," tutur Agus

Selain itu, Agus berharap dapat meneruskan usahanya ke dua anak lelakinya.

"Misal saya menurunkan usaha ini, saya mau merubah imej Pancong Yaya yang kumuh. (Ada) yang ngasih komentar macem-macem, tapi saya berharap ke depannya bisa bikin Pancong Yaya tetap warung kopi dengan prinsip saya yang murah, enak, dan bisa dikunjungi semua tipe masyarakat," imbuh dia.

Berdiri sejak 1961

Perjalanan Pancong Yaya bermula pada 1961. Kala itu, usaha keluarga itu diawali oleh kakek Agus yang bernama Yaya.

Yaya berjualan pancong dengan cara dipikul dan biasa mangkal tak jauh dari lokasi warung saat ini.

Agus sendiri baru mengambil alih usaha Pancong Yaya sekitar tahun 2003 setelah dia lulus dari sekolah teknik menengah (STM).

Bertekad untuk mengembangkan usaha keluarganya, Ia mengumpulkan kritik dan saran dari teman-teman dan pelanggannya hingga tercipta Pancong Yaya saat ini yang berkonsep warung kopi zaman dulu (warkop jadul).

Baca juga: Teringat Pesan Sang Ayah, Agus Terus Jalankan Usaha Pancong Milik Kakeknya yang Berdiri Sejak 1961

Ke depannya, ia berharap bisa mengembangkan bisnisnya ke tempat yang lebih luas dan aman. Sebab, saat ini warungnya masih berlokasi persis di samping rel Manggarai.

Sebagai informasi, Pancong Yaya memiliki berbagai jenis topping, mulai dari cokelat, keju, selai buah, nutella, dan masih banyak lagi. Ia juga menyediakan roti dan pisang panggang, serta mi instan dan minuman ringan.

Harganya bervariasi mulai dari Rp 4.000-Rp 30.000.

Warung Pancong Yaya juga buka setiap hari selama 24 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com