Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Bengkel di Limo Depok Ditampar Pelanggan di Pipi Kiri sampai ke Telinga

Kompas.com - 26/02/2024, 14:16 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pemilik Bengkel "Soni Jaya Motor" di daerah Limo, Kota Depok, bernama Mangolai (64) mengaku ditampar oleh pelanggannya pada Kamis (22/2/2024).

"Saya langsung ditampar di bagian pipi kiri dan sampai kena ke telinga juga," kata Mangolai kepada Kompas.com, Senin (26/2/2024).

Mangolai menjelaskan, kekerasan fisik yang ia terima terjadi sesaat setelah dirinya memasang kembali ban motor pelaku yang tak jadi ditambal.

Baca juga: Pelanggan Tampar Pemilik Bengkel di Limo Depok gara-gara Masalah Tambal Ban

"Pas lagi pasang, sambil saya bilang minimal kasihlah uang bongkar pasangnya, ternyata dia merasa keberatan juga. Padahal, cuma saya tagih Rp 5.000, ya kan bannya sudah saya tes, saya cek semua. Setelah itu ditampar," ungkap Mangolai.

Usai ditampar, Mangolai berniat membalas perbuatan pelaku, tetapi ia langsung ditahan oleh anak bungsunya.

"Setelah itu saya langsung bangun dari kursi karena kaget, tapi kemarin saya coba tahan emosi karena sadar ada istri dan anak. Istri tahan tangan pelaku, saya ditahan sama anak," imbuhnya.

Kemudian, pelaku yang identitasnya belum diketahui itu langsung meninggalkan bengkel Mangolai sambil membawa motornya.

"Setelah ditahan istri saya, dia (pelaku) langsung pergi sambil dorong motornya. Sebenarnya, di dalam bannya tuh ada paku, tapi saya diamkan," ujar Mangolai saat ditemui di bengkelnya.

Baca juga: Pengendara Motor Pergoki Pria Aniaya Perempuan di Pinggir Jalan di Duren Sawit

Sebagai informasi, kejadian ini bermula saat pelanggan itu datang ke bengkel milik Mangolai untuk menambal ban belakang motornya.

Saat diperiksa, kondisi ban motor Honda Supra pelaku bocor di dua titik berdekatan.

"Saya buka bannya, ternyata yang bocor banyak. Ada yang sobek dan kena tusuk-tusuk. Jadi saya bilang, hitung dua lubang ya," ucap Mangolai.

"Saya sampaikan, kalau tambal satu lubang Rp 15.000, karena dua lubang deketan tapi jaraknya deketan, digenapin Rp 20.000 saja," imbuhnya.

Mendengar hal itu, pelaku yang saat itu mengenakan jaket coklat, kemeja biru, celana jins, dan helm krem enggan membayar dan memprotes Mangolai dengan nada tinggi.

Baca juga: Lihat Pria Aniaya Wanita di Pinggir Jalan, Pengendara Motor Telepon Nomor Darurat tapi Tak Responsif

"Pelaku langsung bilang bahwa bengkel kami bengkel penipu, mengancam dengan telepon temannya, sampai ancam bakal serang suami pakai alat press ban itu," ucap istri Mangolai, Romauly (61).

Pelaku bersikeras bahwa bannya hanya bocor di satu titik. Setelah itu, pelaku meminta Mangolai untuk memasang kembali bannya.

Kejadian ini terekam kamera CCTV, videonya disebarluaskan, dan ramai di media sosial Instagram @sawangan_info.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com