Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Gembira Gembrong Masih Berupaya Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi

Kompas.com - 02/03/2024, 18:13 WIB
Tria Sutrisna,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Gembira Gembrong, Jakarta Timur masih berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi, setelah insiden kebakaran hebat melanda permukiman dan pasar di kawasan tersebut pada 2022 silam.

Mereka menyesuaikan cara mendapatkan penghasilan, setelah tidak bisa lagi berdagang atau bekerja di Pasar Gembrong yang sudah terbakar.

Sugi (50) warga setempat bercerita, tidak banyak lagi warga yang kembali berdagang mainan, boneka ataupun karpet seperti sebelumnya.

Modal dan daya saing dengan toko daring menjadi permasalahan warga terdampak kebakaran Pasar Gembrong, untuk kembali membangun usaha yang sama.

"Banyak yang enggak buka lagi. Ya (masalah) modal juga, sama kalah juga sama (toko) online kan kalau sekarang," ujar dia, Sabtu (2/3/2024). 

Baca juga: Potret Rakyat Kecil yang Murung di Kampung Gembira Gembrong...

"Jadi, ya buka usaha seadanya sekarang kebanyakan. kayak warung di depan rumah," sambung dia. 

Selain itu, area pasar yang terbakar saat ini juga telah disulap jadi trotoar dengan lebar kurang lebih dua meter. Tidak ada lagi ruko-ruko yang bisa digunakan untuk berdagang.

Meski begitu, bukan berarti para warga tak berusaha untuk berdaya agar perekonomian keluarga kembali bangkit. Banyak di antaranya yang mencari pekerjaan lain ataupun membuka warung kecil-kecilan di tempat tinggal baru hasil revitalisasi. 

Restu (48) menjadi salah satu warga akhirnya memutuskan untuk membuka warung makanan dan minuman. Warung itu dibangun tepat di teras rumah yang berada di dalam gang selebar 1,5 meter. 

Setelah insiden kebakaran, ibu dengan tiga orang anak ini sempat tak berpikir untuk memulai usaha kembali. Sampai akhirnya sang adik menawarkan suntikan dana untuk dia membuka warung.

"Pas kebakaran cuma bersyukur bisa selamat. Terus pas rumahnya dibangun lagi, enggak kepikiran buka warung. Soal ukurannya memang sama, tapi bentuknya kan lebih sempit kalau dibandingkan rumah dulu sebelum kebakaran," kata Restu. 

Baca juga: Anies Baswedan akan Resmikan Kampung Gembira Gembrong Sebelum Lengser

Dia bercerita, sebelum kebakaran, bangunan rumahnya memiliki ruang untuk berjualan. Ada pula beberapa kamar di lantai atas yang memang dikontrakan.

Uang sewa saat itu menjadi salah penghasilan Restu dan keluarga, sebelum rumahnya terbakar dan dibangun ulang dengan bentuk yang berbeda.

"Sekarang mau dibikin kayak dulu ya sudah susah, modalnya enggak ada. Terus juga sayang kalau dibongkar lagi. Akhirnya saya bikin warung di teras," ungkap Restu.

Kini, perempuan berusia 48 tahun itu mengaku, hanya bisa pasrah atas kondisinya saat ini, dengan terus berupaya membangkitkan perekonomian semampunya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com