Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Cakung Kurang Fasilitas Lift, Lansia dan Ibu Hamil Tetap Setia Naik KRL

Kompas.com - 04/03/2024, 18:37 WIB
Rizky Syahrial,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lansia dan ibu hamil tetap setia menggunakan transportasi kereta rel listrik (KRL) setiap hari meski mereka mengeluhkan fasilitas lift di Stasiun Cakung, Jakarta Timur.

Mereka rela naik dan turun tangga dengan perlahan, demi naik KRL yang dinilai cepat, efisien, dan murah.

Salah satunya ibu hamil bernama Retno (33). Ia rela naik dan turun tangga di stasiun ini selama berbulan-bulan karena bisa cepat sampai kantor dengan menumpang KRL.

"Mau gimana lagi, naik kendaraan lain susah aksesnya," ucap Retno saat ditemui Kompas.com.

"Apalagi naik kereta murah dan cepat sampai kantor," tutur dia.

Selain Retno, ada Sugiarti (63), lansia yang hendak berobat ke RS Budi Asih juga mengatakan hal sama.

Baca juga: Penumpang: Stasiun Cakung Sudah Bagus, Cuma Kurang Lift Saja

Sugiarti menuturkan, ia bisa cepat sampai rumah sakit lebih cepat. Makanya, Sugiarti rela naik tangga yang tinggi di Stasiun Cakung karena dengan KRL dia bisa cepat sampai dan bertemu dokternya.

"Kalau naik motor atau mobil pasti telat karena macet kan, kalau kereta cepat. Kalau enggak naik ini, saya telat nanti dimarahin dokter," ungkap dia.

Selain itu, ia juga mudah lelah apabila naik sepeda motor saat berobat ke RS Budi Asih.

"Kalau naik motor jauh sekali dari sini, saya enggak kuat," papar Sugiarti.

Sugiarti juga pernah menggunakan taksi online untuk berjalan ke rumah sakit. Namun, biaya nya terpaut mahal. Apalagi, kondisi keuangannya kini sudah menipis.

Baca juga: Butuh Waktu 20 Menit bagi Ibu Hamil Naiki Tangga Stasiun Cakung karena Tak Ada Lift

"Saya pernah naik taksi online itu Rp 125.000, kalau ojek online itu Rp 100.000," ungkap dia.

Ia pun meminta kepada pihak stasiun agar menyediakan lift. Hal itu mempermudahnya untuk berobat sebulan sekali ke RS Budi Asih.

"Terutama lift ya, banyak juga saya lihat lansia melintasi tangga ini termasuk saya," tutur Sugiarti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com