Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Terbakarnya Ruang "Server" di RS Harapan Bunda Jakarta Timur

Kompas.com - 08/03/2024, 05:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah ruang server di lantai empat RS Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur, mengalami kebakaran, Kamis (7/3/2024) malam.

Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasi Ops Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengungkapkan, awalnya tidak ada yang tahu penyebab munculnya asap.

Pihak rumah sakit hanya mengetahui bahwa asap tiba-tiba muncul.

Baca juga: Pasien RS Harapan Bunda Berhamburan ke Jalanan Imbas Kebakaran di Ruang Server

"Pihak keamanan dan karyawan mengetahui ada asap di lantai empat. Setelah ditelusuri, arah asap dari koridor yang mengarah ke ruang server," terang dia di lokasi, Kamis.

Lantaran asap cukup mengepul, mereka berusaha memadamkannya menggunakan APAR.

Namun, asap semakin tebal dan memenuhi lantai empat.

Di saat yang bersamaan, orang-orang yang sedang berada di lantai itu bergegas keluar gedung.

Pihak rumah sakit pun langsung mengevakuasi para pasien ke luar gedung.

"Ada anggota yang sedang mengantar anaknya untuk berobat di sini, dia langsung laporan ke kantor. Dia kirim video asap di lantai empat, dan (video) pasien mulai dievakuasi," ungkap Gatot.

Baca juga: Ruang Server RS Harapan Bunda Jakarta Timur Kebakaran, 11 Unit Mobil Damkar Diterjunkan

Sudin Gulkarmat Jakarta Timur menerima laporan sekitar pukul 19.00 WIB. Awalnya, mereka meluncurkan lima unit mobil pemadam kebakaran (damkar).

Namun, usai menerima informasi terbaru bahwa asap semakin pekat, mereka meluncurkan 11 unit dan sekitar 55 personel.

Pecahkan kaca rumah sakit

Setibanya di lokasi, para petugas damkar langsung menuju ke lantai empat.

"Memang di sana asapnya cukup tebal dan pekat. Kami masuk pun bisa sesak napas kalau enggak pakai masker," terang Gatot.

Untuk mengurai asap, Gatot meminta izin kepada rumah sakit untuk memecahkan seluruh kaca mati di sepanjang koridor ruang server sebagai ventilasi.

Proses memecahkan kaca tidak terkendala sehingga asap bisa keluar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com