Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Mucikari Prostitusi Online di Bogor Raup Untung hingga Rp 300 Juta

Kompas.com - 13/03/2024, 19:41 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota menangkap seorang pria berinisial DT (27) karena terlibat dalam kasus prostitusi online.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso mengatakan, sang mucikari itu telah meraup untung ratusan juta rupiah dari bisnis prostitusi online yang telah dilakoninya sejak 2019.

"Dari tahun 2019 sampai 2024, pelaku mendapat keuntungan sekitar Rp 200-300 juta. Duitnya dia gunakan untuk kebutuhan gaya hidupnya," kata Bismo, di Mapolresta Bogor Kota, Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Tarif Prostitusi Online di Bogor Mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 30 Juta

Bismo mengungkapkan, pelanggan atau pria hidung belang yang menggunakan jasa "anak buahnya" berasal dari kalangan menengah atas.

Bismo menyebut, untuk tarif sekali kencan singkat atau short time harganya mulai dari Rp 3 juta sampai Rp 15 juta. Sementara, untuk jasa long time dari Rp 10 juta sampai Rp 30 juta.

Dari tarif-tarif tersebut, DT menerima keuntungan dari Rp 1.000.000 sampai Rp 10 juta.

"Mucikari ini menjual atau menawarkan kepada pelanggan melalui WhatsApp," bebernya.

Baca juga: Kasus Prostitusi Online di Bogor, Korbannya Selebgram hingga Putri Budaya

Ada sekitar 20 orang wanita yang menjadi korban dalam praktek prostitusi online ini.

Meraka berprofesi sebagai selebgram, caddy, hingga mantan pramugari. Bahkan diantara korban tersebut ada yang menyandang gelar sebagai Putri Budaya.

Atas perbuatannya, polisi menjerat pelaku dengan Pasal Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Pelaku terancam hukuman 12 tahun penjara.

Baca juga: Muncikari Prostitusi Online Diciduk di Bogor, Korbannya sampai 20 Orang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com