JAKARTA, KOMPAS.com - Sari (48), salah satu penjual takjil di Jalan Panjang, Jakarta Barat, mengeluhkan naiknya harga bahan pokok yang kian melambung tinggi.
Akibatnya, ia hanya dapat penghasilan yang pas-pasan saat berjualan.
"Miris banget rasanya karena harga mahal banget. Untung saya aja pas gitu," tutur Sari saat ditemui Kompas.com di lokasi dagangnya, Rabu (13/3/2024).
Sari menjual beberapa takjil misalnya pastel, lemper, lopis, onde-onde, klepon, gorengan, dan lainnya.
Ia juga menjual bihun goreng maupun mie goreng yang dikemas dalam boks kecil.
Baca juga: Raup Omzet Rp 3 Juta Sehari, Pedagang Takjil di Jalan Panjang Jakbar Tak Lupa untuk Bersedekah
Untuk kue ia jual seharga Rp 3.000 dan gorengan Rp 2.500. Sedangkan bihun dan mie goreng ia jual seharga Rp 5.000 per boks.
Ia menyetok kue dagangannya sebanyak ribuan kue setiap harinya. Sari tidak menghitung lebih jelas berapa jumlahnya.
Namun, Sari tetap tidak mengurangi besaran kue maupun porsi mie dan bihunnya. Ia mengaku harga pun sama setiap tahunnya.
"Masih yang sama porsi dan harga, walaupun harga bahan pokok mahal ya, salah satunya cabai, gula, dan kacang," papar dia.
Namun, Sari mengakalinya untuk meningkatkan rasa masakan lebih enak. Ia percaya kalau rasa enak, pembeli akan terus kembali.
Baca juga: Cerita Penjual Takjil di Jalan Panjang Jakbar: Jualan 3 Jam, Dapat Omzet Rp 3 Juta
"Tingkatkan rasa aja sih buat dagangan, walaupun harga enggak dinaikin," ucap Sari.
Setiap harinya, Sari mengaku dapatkan omzet lebih dari Rp 2 juta dengan stok kue yang hampir habis.
Artinya, modal yang dikeluarkan Sari juga bertambah untuk produksi selanjutnya.
"Kan stoknya lumayan banyak ya, kalau habis juga belanja lebih banyak. Jadi ya pas-pasan aja," papar Sari.
"Jadi enggak punya sisa tabungan juga. Apalagi harga naik. Kepentok untuk konsumsi yang mahal, jualan juga mahal," tambah ia.
Sari berharap, pemerintah bisa mengembalikan harga bahan pokok di Bulan Ramadhan ini.
"Saya harap sih pemerintah kalau bisa diturunin harga bahan pokok ya. Apalagi untuk kami rakyat kecil yang coba mau usaha," kata Sari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.