JAKARTA, KOMPAS.com - Sesuatu yang berbeda tampak saat menengok ke sebelah kiri Jalan H Soleh RT 002/RW 07 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, dari arah Jalan Lapangan Tembak Cibubur.
Sebuah bangunan yang menyerupai kelenteng berwarna merah beraksen emas berdiri kokoh di antara atap rumah warga dan pepohonan rindang.
Namun, bangunan yang terletak di jalanan menurun ini bukanlah sebuah kelenteng, melainkan Masjid Tjia Kang Hoo.
Baca juga: Berwisata Religi di Masjid Al Barkah Bekasi Sambil Melihat Puluhan Pohon Kurma...
Pantauan Kompas.com di lokasi, masjid itu masih belum 100 persen rampung. Pagar dinding bergaya arsitektur khas bangunan Tionghoa belum sepenuhnya dicat.
Baru satu petak pagar dinding yang dicat berwarna merah emas, sementara sisanya baru dicat putih emas dan putih.
Jalur menurun menuju area masjid masih belum rapi karena belum diaspal.
Untuk bangunan masjidnya sendiri, sebagian besar sudah selesai dibangun sejak peletakan batu pertama pada 8 Oktober 2022.
Bagian depan masjid memiliki tiga atap yang menyerupai pagoda kecil. Namun, di setiap atap ada sisipan nuansa Betawi berupa ornamen gigi balang.
Di gerbang menuju bangunan masjid, terdapat pintu masuk untuk jemaat laki-laki dan perempuan yang dipisah.
Baca juga: Menilik Sejarah Masjid JIC, Dibangun di Tanah Bekas Lokalisasi Terbesar di Asia Tenggara
Memasuki halaman masjid, jalur khusus jemaat perempuan diarahkan ke bagian kiri bangunan, sedangkan jemaat laki-laki ke bagian kanan.
Di masing-masing jalur para jemaat terdapat dua pohon kurma. Dengan kata lain, ada empat pohon kurma di halaman Masjid Tjia Kang Hoo.
Untuk masuk ke area salat, ada empat pintu yang tersedia, yakni satu pintu pada lorong kanan dan satu pintu pada lorong kiri.
Kemudian, ada dua pintu di lorong dekat kamar mandi perempuan dan laki-laki.
Namun, karena pembangunan masih berlangsung, hanya pintu di lorong dekat kamar mandi saja yang dibuka. Para tukang pun lebih sering lalu lalang di area itu.
Setiap pintu masuk menuju area salat memiliki papan nama bertuliskan nama kakek dan nenek Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Tjia Kong Hoo, Muhamad Wildan Hakiki.
Baca juga: Warga Bogor sampai Aceh Mulai Iktikaf di Masjid Agung Al-Azhar