Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perjuangan Tina Hidupi Dua Cucu dengan Berjualan Daging Ayam di Usia Senjanya...

Kompas.com - 15/03/2024, 08:57 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang lansia pedagang daging ayam di Pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan, bernama Tina (76) harus tetap berjualan demi bantu hidupi kedua cucunya.

Tina mengatakan, cucu pertamanya merupakan piatu karena ibunya sudah meninggal.

Sementara anak Tina hanya bekerja sebagai tukang ojek.

Sedangkan cucu keduanya sudah tidak lagi memiliki ayah, karena anak laki-laki Tina juga telah meninggal dunia.

Baca juga: Harga Daging Ayam di Pasar Bukit Duri Terus Naik sejak Awal Ramadhan

Sambil meneteskan air mata, Tina bercerita bahwa anak laki-lakinya yang sudah meninggal adalah seorang polisi.

Namun, Tuhan memanggilnya lebih dulu akibat serangan jantung.

Sejak kepergian menantu dan anaknya, Tina bertekad untuk bantu menghidupi kedua cucunya.

"Cucu saya ada yang satu enggak punya emak, ada yang satu enggak punya bapak. Jadi, kita bantu menghidupi dia," kata Tina sambil bersedih ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Kamis (13/3/2024).

Tina juga mengaku, tak mau ambil pusing tentang betapa susahnya menghidupi kedua cucu.

Baca juga: Harga Telur Ayam di Pasar Tanah Baru Bogor Naik

Ia hanya berharap, diberi kesehatan agar bisa terus berdagang ayam demi menambah penghasilan.

"Dibilang susah ya susah, dibilang enggak ya enggak, kita bawa enjoy aja deh, yang penting saya sehat bisa bantu cucu, bisa dagang ayam di sini selamanya," sambungnya.

Selain untuk bantu menghidupi kedua cucunya, alasan Tina berjualan di usia yang tidak lagi muda karena tak ingin terjerat utang bank keliling.

Oleh sebab itu, ia selalu berusaha memutar otak jika dagangannya tak habis.

Ia berupaya mengelola ayam yang tidak habis menjadi daging ayam yang sudah dibumbui dan siap digoreng.

Baca juga: Pasar Tasik Kembali Ramai Saat Ramadhan, Pedagang: Kalau Hari Biasa yang Kuat-kuat Modal Saja

Dengan begitu, dagangan daging ayam yang tak habis tidak akan bau dan bisa dijual kembali.

"Kita jangan sampai kena utang bank keliling, kalau ayam enggak abis ya kita putar otak buat ungkepnya," terangnya.

Ia sangat khawatir tak bisa membayar apabila terjerat hutang bank keliling.

"Takut enggak bisa bayar dan diuber-uber," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com