JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang lansia pedagang daging ayam di Pasar Bukit Duri, Jakarta Selatan, bernama Tina (76) harus tetap berjualan demi bantu hidupi kedua cucunya.
Tina mengatakan, cucu pertamanya merupakan piatu karena ibunya sudah meninggal.
Sementara anak Tina hanya bekerja sebagai tukang ojek.
Sedangkan cucu keduanya sudah tidak lagi memiliki ayah, karena anak laki-laki Tina juga telah meninggal dunia.
Baca juga: Harga Daging Ayam di Pasar Bukit Duri Terus Naik sejak Awal Ramadhan
Sambil meneteskan air mata, Tina bercerita bahwa anak laki-lakinya yang sudah meninggal adalah seorang polisi.
Namun, Tuhan memanggilnya lebih dulu akibat serangan jantung.
Sejak kepergian menantu dan anaknya, Tina bertekad untuk bantu menghidupi kedua cucunya.
"Cucu saya ada yang satu enggak punya emak, ada yang satu enggak punya bapak. Jadi, kita bantu menghidupi dia," kata Tina sambil bersedih ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Kamis (13/3/2024).
Tina juga mengaku, tak mau ambil pusing tentang betapa susahnya menghidupi kedua cucu.
Baca juga: Harga Telur Ayam di Pasar Tanah Baru Bogor Naik
Ia hanya berharap, diberi kesehatan agar bisa terus berdagang ayam demi menambah penghasilan.
"Dibilang susah ya susah, dibilang enggak ya enggak, kita bawa enjoy aja deh, yang penting saya sehat bisa bantu cucu, bisa dagang ayam di sini selamanya," sambungnya.
Selain untuk bantu menghidupi kedua cucunya, alasan Tina berjualan di usia yang tidak lagi muda karena tak ingin terjerat utang bank keliling.
Oleh sebab itu, ia selalu berusaha memutar otak jika dagangannya tak habis.
Ia berupaya mengelola ayam yang tidak habis menjadi daging ayam yang sudah dibumbui dan siap digoreng.
Baca juga: Pasar Tasik Kembali Ramai Saat Ramadhan, Pedagang: Kalau Hari Biasa yang Kuat-kuat Modal Saja
Dengan begitu, dagangan daging ayam yang tak habis tidak akan bau dan bisa dijual kembali.
"Kita jangan sampai kena utang bank keliling, kalau ayam enggak abis ya kita putar otak buat ungkepnya," terangnya.
Ia sangat khawatir tak bisa membayar apabila terjerat hutang bank keliling.
"Takut enggak bisa bayar dan diuber-uber," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.