Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang di Gang Royal Mengaku Sulit Cari Makan, Wakil Walkot Jakut: Kami Tak Menutup Mata Pencarian Mereka

Kompas.com - 18/03/2024, 10:52 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Jakarta Utara Juaini Yusuf menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) tidak menutup mengenai mata pencarian warga di Gang Royal.

Kawasan prostitusi tersebut memang telah ditertibkan Pemkot Jakut.

"Kami tidak menutup mata pencarian mereka," tegas Juaini ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Senin (18/3/2024).

Juaini mengungkapkan, Pemkot Jakut hanya menutup tempat prostitusi di kawasan tersebut, bukan warung-warung warga. 

Baca juga: Nasib Berbalik Pedagang di Gang Royal: Dulu Untung Jutaan Rupiah dalam Semalam, Kini Kopi Pun Sulit Laku

"Tempat yang kita tutup adalah tempat prostitusinya," sambungnya.

Juani menerangkan, masih banyak lokasi di sekitar Gang Royal yang bisa dimanfaatkan warga untuk berjualan.

"Masih banyak lokasi yang bisa dijadiin tempat untuk berjualan atau sebagainya," ucap Juaini

Juaini juga menilai, warga masih bisa mencari nafkah tanpa harus mengandalkan bisnis prostitusi di kawasan tersebut.

"Sebenarnya kalau untuk mencari nafkah masih bisa, kan enggak harus di Gang Royal," imbuhnya.

Juaini juga mengingatkan kepada para pedagang di sekitar Gang Royal untuk bersabar.

Baca juga: Pedagang Mengaku Sulit Cari Makan Setelah Gang Royal Tutup, Minta Pemprov Beri Perhatian

Sebab, menurutnya, ketika seseorang berjualan pasti ada masa pasang surutnya dan tidak selalu ramai.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah pedagang di kawasan bekas prostitusi Gang Royal mengeluh karena dagangannya sepi dan sulit untuk mencari makan.

Sepinya pembeli tersebut mereka rasakan setelah penutupan kawasan Gang Royal pada tahun 2023 lalu.

"Iya sepi orang kadang-kadang laku cuma dua gelas kopi doang, ini udah dua malam enggak laku," ucapnya sambil bersedih ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Rabu (13/3/2024).

Nurbani (56), pedagang nasi uduk di kawasan Gang Royal, juga mengaku terdampak.

"Saya di sini dagang nasi uduk, kena imbasnya juga, karena penghuni sudah enggak ada," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com