Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengabdian Jadi Marbut Masjid meski Sakit Katarak, Sudarman: Sudah Tanggung Jawab Saya...

Kompas.com - 25/03/2024, 13:42 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mata yang kurang awas akibat penyakit katarak tak halangi Sudarman (68) untuk tetap terus menjalani profesinya sebagai seorang marbut di Masjid Al-Falaah Manggarai Jakarta Selatan (Jaksel).

Meski matanya tak lagi seperti dulu, ia tak mau menganggap hal tersebut sebagai kendala ketika ia menjalani tugas.

"Mata yang kurang awas tapi kayak enggak ada kendala. Datang seperti biasa aja buka pintu segala macam enggak mau dijadiin kendala," ucapnya ketika diwawancarai oleh Kompas.com, Selasa (19/3/2024).

Di usianya yang sudah tak muda lagi, Sudarman mengakui, seringkali merasa lelah ketika melakukan pekerjaannya menjadi seorang marbut masjid.

Baca juga: Marbut di Jakarta Selatan Sempat Ditawari Umrah Gratis, tapi Gagal karena Harus Pindah Domisili

Namun, ia selalu berusaha untuk menjalani tanggung jawabnya semaksimal mungkin.

Sudarman selalu merasa tidak tenang jika meninggalkan masjid Al-Falaah dalam kondisi berantakan.

“Ya, dibilang capek ya capek, tapi bagaimana, sudah tanggung jawab. Mau ninggalin pas lagi berantakan rasanya enggak enak,” sambungnya.

Kondisi sakit tak menghalangi datang ke masjid

Sudarman juga mengakui, dirinya seringkali memaksakan diri untuk tetap datang ke masjid meski dalam kondisi sakit.

Ia bercerita, saat matanya baru saja menjalani operasi katarak, dokter menyuruhnya untuk beristirahat di rumah lebih dari satu bulan.

Baca juga: Tak Ada Jaminan Kesehatan Selama 32 Tahun Jadi Marbut, Sadikun Andalkan KIS

Namun, baru hari keempat beristirahat, Sudarman melihat kondisi Masjid Al-Falaah yang justru berantakan dan tidak ada yang mengurus.

“Waktu operasi mata harus lebih dari sebulan enggak boleh kena debu dan banyak gerak. Tapi, baru empat hari ditinggal, lihat ke masjid ya Allah berantakan banget, enggak ada yang nyapuin,” ungkapnya.

Padahal sebelum menjalani operasi, Sudarman berusaha melakukan upaya agar kondisi masjid Al-Falaah tetap rapih dan bersih selama ia tinggal.

Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan sebagian gajinya kepada rekan sesama marbut agar ia bisa menggantikan tugas Sudarman sementara waktu.

Namun, sang rekan justru tidak menjalani apa yang diharapkan Sudarman.

Karena kondisi masjid kotor, banyak jemaah atau warga sekitar melakukan protes kepada Sudarman.

Baca juga: Upah Bulanan Tak Cukup untuk Hidup, Marbut di Manggarai: Tapi Alhamdulillah, Ada Aja Rezekinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com