JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus lingkungan mengungkapkan bahwa R, anak dari S, diduga kuat tak sakit keras.
Dia pun kerap melihat R berlarian dan bermain dengan anak-anak lain di lingkungannya.
“Si R, kayak enggak sakit. Beda ceritanya sama yang si S ceritain ke orang-orang, katanya sakit kanker otak, dan sebagainya,” ujar Gunadi Wakil Ketua RT 02 RW 03, Tegal Alur, Jakarta Barat, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/3/2024).
Gunadi kemudian menceritakan dugaan penipuan bermodus cerita anak sakit yang dilakukan oleh S.
Informasi itu diketahui setelah Gunadi didatangi oleh seseorang yang hendak berdonasi untuk R.
Baca juga: Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000
Mengetahui kabar warganya membutuhkan donasi, Gunadi lantas mengantar sang dermawan ke kediaman S.
Di dekat rumah kontrakan S, Gunadi dan sang donatur langsung mendapati R dalam kondisi sehat.
“Itu donaturnya kebetulan ketemu saya. Langsung saya tunjukin, lah itu anaknya lagi main. Terus saya ketemuin sama ibunya, S, sehat juga,” kata Gunadi.
Setelah melihat kondisi S dan R, lanjut Gunadi, sang donatur tetap memutuskan memberikan sumbangan yang telah dikumpulkan.
Gunadi menghargai keputusan sang donatur, sambil menegaskan bahwa pengurus lingkungan akan menelusuri kebenaran cerita S.
“Saya bilang, ini Ibu sudah lihat kondisinya. Jadi gimana baiknya ibu saja. Sambil saya sama lingkungan telusurin yang benar gimana,” ucap Gunadi menceritakan perbincangannya dengan sang donatur.
“Tapi dia kekeuh kalau anaknya sakit,” jelas Gunadi.
Baca juga: Menelusuri Keberadaan S, Terduga Penipuan yang Jual Cerita Anak Sakit Keras
Beberapa hari usai pertemuan itu, Gunadi tak lagi mendapati S ada di rumah kontrakannya. Warga di sekitar lokasi mengungkap bahwa S telah pindah.
“Pindahnya masih satu RT, cuma saya cek dua hari ini enggak ada,” kata Gunadi setelah menelusuri kebenaran cerita R yang sakit dan membutuhkan donasi.
Warga batalkan donasi