Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertinggal Saat Konvoi Bagi-bagi Takjil, Seorang Remaja Dianiaya Warga di Jakut

Kompas.com - 03/04/2024, 11:05 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Viral di media sosial sebuah video rekaman peristiwa seorang remaja yang tertinggal rombongan saat bagi-bagi takjil justru kena amuk warga di sekitar Jalan Raya Clincing mengarah ke Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) pada 31 Maret 2024.

Humas Polsek Koja Bripka Hendrik Marbun pun membenarkan adanya kejadian tersebut.

“Benar ada kejadian itu,” ucapnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (3/4/2024).

Hendrik mengungkapkan, korban penganiayaan merupakan salah satu anggota kelompok remaja yang kerap berkeliaran dan bikin gaduh di sekitar Jakut dengan dalih bagi-bagi takjil.

Sekelompok remaja itu juga membawa petasan dan suar atau flare saat berkeliling di sepanjang Jalan Sunter sampai Tanjung Priok di jam-jam menjelang berbuka puasa.

Baca juga: Berdalih Bagi-bagi Takjil, Puluhan Remaja di Kemayoran Ditangkap akibat Konvoi Sambil Bawa Sajam dan Petasan

Karena dianggap membuat resah, pemuda di sekitar Jalan Raya Clincing langsung menghajar salah satu remaja yang tertinggal dari rombongan konvoi.

“Tertinggal dari rombongan, dihajar oleh anak-anak muda di sekitar situ,” sambung Bripka Hendrik.

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih terus menyelidiki, apakah tawuran itu terjadi secara alami atau memang kedua kelompok tersebut sudah melakukan janjian.

“Masih diselidiki, dia dipukul karena meresahkan atau memang kedua kelompok ini sudah janjian, ini belum diketahui,” terangnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 140 Pelajar yang Ngaku Bagi-bagi Takjil tapi Bikin Onar di Jalan, Dua Positif Sabu

Bripka Hendrik mengungkapkan, pelaku konvoi yang menjadi korban penganiayaan itu sudah diamankan oleh Polsek Koja.

Namun, untuk rekan-rekannya yang lain masih dalam tahap penyelidikan dan pencarian.

Saat peristiwa itu terjadi, warga di sekitar Jalan Raya Clincing sudah lebih dulu melerai aksi pemukulan itu sebelum pihak kepolisian datang.

“Personel datang, korban pemukulan sudah diamankan oleh warga,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com