Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Longsor ke Kali Cipinang, Diawali Gemuruh yang Dikira Suara Gempa

Kompas.com - 05/04/2024, 08:56 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 012/RW 01 Rambutan, Nani, terkejut bukan main saat sedang asyik menonton TV bersama kedua anaknya, Rabu (3/4/2024).

Keseruan menonton TV bersama langsung buyar begitu suara gemuruh bak bangunan diguncang gempa terdengar sebelum peristiwa longsor terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.

"Kedengeran suara 'gruduk-gruduk' kayak ada gempa. Kata saya, 'gempa! Gempa!'. Saya seret anak saya keluar, habis itu saya seret anak saya yang satu lagi keluar," ucap dia di Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (4/4/2024).

Adapun, bagian belakang rumah Nani berjarak tidak sampai lima meter dengan Kali Cipinang.

Ketika berada di luar rumah, Nani dibuat terkejut. Pasalnya, apa yang dia dengar tadi bukan lah suara bangunan yang diguncang gempa.

Baca juga: Rumah di Ciracas Longsor ke Kali Cipinang, Harta Benda Warga Hanyut Terbawa Arus

Suara gemuruh itu justru datang dari rumahnya yang roboh secara perlahan ke tepi Kali Cipinang.

Ketika pertama kali menyeret keluar salah satu anaknya, ruangan tempat mereka menonton TV memang mulai longsor.

Di tengah kepanikan untuk menyelamatkan anak-anaknya, ia mengira peristiwa itu disebabkan oleh gempa.

Akan tetapi, usai menyeret satu anaknya yang masih berada di dalam rumah, seluruh bangunan langsung ambruk ke Kali Cipinang.

Pada saat itulah Nani sadar, tempat ia berpijak tidak bergetar dan tubuhnya tidak bergoyang. Rumah para tetangga juga masih berdiri kokoh.

Baca juga: Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Apa yang baru dialami Nani dan kedua anaknya bukan gempa, melainkan rumah ambruk ke arah kali.

"Pas saya dan anak-anak saya di luar, bangunan langsung ambruk. Bagian dalam sudah pada jatuh ke bawah. Pas kami bertiga keluar, baru semua bangunan ambruk perlahan ke bawah," tutur dia.

Ketiganya memang tidak terluka parah karena terkena puing-puing rumah yang roboh, atau tertiban.

Namun, Nani dan salah satu anaknya memiliki lecet kecil akibat menyelamatkan diri saat terjadi guncangan.

Baca juga: Pemkot Bogor Kaji Longsor di Sempur Bogor Masuk ke dalam Zona Hitam Rawan Bencana

"Saya cuma ada luka sedikit di siku kiri. Salah satu anak saya luka ringan di kaki karena saya dorong ke aspal (untuk menghindari bangunan roboh)," ucap dia.

Sementara itu, sang suami pada saat kejadian sedang bekerja.

Nani bersyukur ia dan anak-anaknya hanya lecet karena terbeset sesuatu saat lari. Namun, semua perabot yang dimiliki hilang.

Ia sekeluarga pun harus bermalam di rumah tetangga usai rumahnya roboh.

"Untuk saat ini saya pulang dulu ke kampung halaman di Bogor. Suami masih di sini untuk mantau (mencari) surat-surat penting yang mungkin masih bisa dibawa," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com