Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Naik Motor ke Yogyakarta, Rahman Berangkat Malam Hari Hindari Panas

Kompas.com - 05/04/2024, 16:16 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Rahman (45) menjadi salah satu pemudik yang berangkat lebih awal ke kampung halamannya di Yogyakarta melewati jalur Kalimalang menuju Jalur Pantai Utara (Pantura).

Rahman berangkat bersama sang istri. Ia datang dari arah Jakarta menuju arah Jalan M. Hasibuan yang merupakan salah satu jalur menuju Karawang sampai Pantura.

Rahman memutuskan berangkat mudik lebih awal untuk menghindari kemacetan sehingga bensin yang dikeluarkannya tidak begitu boros.

Baca juga: Pemprov DKI Imbau Warga yang Mudik Tak Bawa Keluarga di Kampung Halaman Saat Kembali ke Jakarta

"Iya (berangkat cepat) biar irit ongkos (mudik naik motor), karena sudah liburan. Ini mau ke Yogyakarta dari Tangerang," ujar Rahman di Simpang BCP Kalimalang, Bekasi, Kamis (4/4/2024) malam.

Rahman dan istrinya terlihat membawa cukup banyak barang bawaan yang disimpan di dalam tas besar.

Rahman mengatakan, ia mempersiapkan segalanya sebelum berangkat. Termasuk kondisi kesehataan fisik dan kendaraannya.

"Persiapannya ini service motor sama peralatan (persiapan kesehatan) badan," papar dia.

Perjalanan Rahman menuju kampung halaman di Yogyakarta memakan waktu sekitar 13 jam belum termasuk istirahat jika menggunakan sepeda motor.

Baca juga: Awas, Pemudik Motor dengan Muatan Berlebih di Kalimalang Bakal Disemprit Polisi

"Biasanya sih sampai di sana (Jumat) sekitar jam 2. Istirahat tiga sampai empat kali lah," imbuhnya.

Berangkat malam supaya tidak panas

Selain Rahman, pemudik motor lainnya Rifki mengatakan, memilih mudik lebih awal dengan sepeda motor untuk menghindari kemacetan.

Rifki juga sengaja mengawali perjalanan mudiknya di malam hari agar terbebas dari hawa panas terik matahari.

"Karena kalau mepet macet banget. Kantor juga sudah tutup (sudah libur). Ini biar adem saja di perjalanan," ujar Rifki.

Dia memperkirakan, kemungkinan akan menempuh perjalanan selama tujuh jam untuk sampai ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah.

"Berangkat dari rumah jam 21.00 setelah tarawih. Tujuh jam kalau enggak macet mah," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com