Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Kompas.com - 16/04/2024, 15:24 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - M (79), seorang lansia yang mengaku telah diperkosa oleh ponsel, terindikasi menderita masalah kejiwaan atau disebut orang dengan masalah kejiwaan (ODMK).

“Berdasarkan hasil observasi, perilaku yang bersangkutan terindikasi memiliki waham dan terindikasi ODMK,” ujar salah satu perawat di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 bernama Elmi saat dikonfirmasi, Selasa (16/4/2024).

Elmi menyebutkan, M memiliki beberapa gejala yang termasuk dalam ODMK. Salah satunya adalah berteriak tanpa sebab dan jawabannya tak konsisten saat ditanya.

Baca juga: Lansia Ngaku Diperkosa Ponsel di Jaksel, Diduga Berhalusinasi

“Gejala-gejala yang ditunjukkan yang bersangkutan adalah sering berteriak tanpa sebab, emosi tidak stabil, dan jawaban tak konsisten,” tutur dia.

Walau demikian, perlu pemeriksaan lebih lanjut terhadap M untuk mengetahui secara pasti apakah yang bersangkutan positif ODMK atau tidak.

Maka dari itu, pihaknya akan membawa M ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit untuk dicek kondisi kejiwaannya.

“Untuk memastikan kondisi yang bersangkutan, M akan dirujuk ke Poli Psikiatri RSKD Duren Sawit dalam waktu dekat. Nantinya resume medis dapat menjelaskan secara detail terkait kondisi kejiwaan M,” imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Selatan mendapatkan laporan terkait adanya seorang lansia yang mengaku telah diperkosa oleh ponsel.

Informasi itu pertama kali diberitahu oleh salah satu anggota Polres Metro Jakarta Selatan.

“Kami mendapat aduan dari Polres Metro Jakarta Selatan. Mereka mendapati seorang lansia yang mengaku telah diperkosa sama HP,” ujar Plt. Kepala Seksi Perlindungan Jaminan dan Rehabilitasi Sosial Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Selatan Yan Vetansyah saat dikonfirmasi, Minggu (14/4/2024).

Baca juga: Kronologi Mahasiswi Diperkosa dan Dibunuh Kekasih di Rumah Kontrakan Depok

Yan menduga, M mengatakan hal tersebut karena berhalusinasi. Maka dari itu, pihaknya langsung membawa M ke panti sosial milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dilakukan penanganan.

“Kami menduga lansia tersebut tengah berhalusinasi. Jadi kami langsung bawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 di Jakarta Barat,” tutur dia.

Adapun M diserahkan Polres Metro Jakarta Selatan pada Sabtu (13/4/2024).

Pihak kepolisian menyerahkan M kepada petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian (P3S) Sudinsos Jakarta Selatan.

Petugas P3S Sudinsos Jakarta Selatan lalu membawa M ke panti sosial sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Mengenang Masa Lalu, Lansia Asal Bogor Ajak Keluarga Piknik ke Taman Margasatwa Ragunan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com