Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Kompas.com - 23/04/2024, 20:36 WIB
Xena Olivia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga Cluster Whelford di Greenwich Park, Fika (34) terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya saat sebagian wilayah Bumi Serpong Damai (BSD) mengalami gangguan air mati, Senin (22/4/2024).

“Iya, kami ngungsi. Karena anak kami besoknya sekolah dan masih lima tahun. Jadi menurut kami amannya mengungsi dulu aja,” ujar Fika saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/4/2024).

Mulanya, Fika mendapatkan informasi terkait gangguan air akibat pipa yang bocor pukul 09.00 WIB di grup komplek perumahannya.

Baca juga: Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Hal itu juga disampaikan oleh pengurus RT setempat. Lantaran aliran air kecil sejak pagi hingga sore hari, warga diminta mengantisipasi dan menampung air.

“Karena proses pengerjaannya lumayan lama. Bisa lebih dari enam jam,” tutur dia.

Sekitar pukul 15.00 WIB, aliran air di rumahnya benar-benar berhenti. Hal itu juga dirasakan oleh para tetangganya di Cluster Whelford.

Menjelang maghrib, ia mendapat informasi bahwa pengerjaan pipa bocor akan memakan waktu hingga tengah malam. Selanjutnya, Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang memfasilitasi warga dengan truk tangki keliling untuk memberi bantuan air.

Menurut Fika, ada banyak yang menunggu truk bantuan itu. Namun, prosesnya memakan waktu. Sebab, wilayah yang terdampak cukup luas.

“Saya enggak ikutan ngantri, sudah keburu ngungsi. Di clusterku baru sampai pukul 22.00 WIB. Kalau untuk kebutuhan di rumah masih bisa pakai air galon dulu,” tutur dia.

Sekitar pukul 12.00 WIB, Selasa, air kembali menyala di rumah Fika. Meskipun belum terlalu kencang, Fika bersyukur karena akses air cukup krusial baginya yang masih mengurus anak kecil.

Baca juga: Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

“Kalau enggak ada akses air bersih, susah untuk mandi, sikat gigi, dan ke toilet. Terus selain itu, kebutuhan rumah tanga juga. Keperluan untuk masak, mesin cuci juga enggak bisa nyala, cuci piring, bersih-berish rumah jadi terhambat semua,” keluh dia.

Sebagai informasi, warga BSD mengalami gangguan air mati akibat kebocoran pipa transmisi di dekat lokasi Water Treatment Plant (WTP) Sampora, Senin (22/4/2024) subuh.

“Kemungkinan pipa bocor pada sambungan pipa. Disebabkan adanya pressure atau tekanan dalam pipa yang tinggi akibat pemakaian pelanggan yang turun,” ujar Direktur Utama Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang Sofyan Sapar saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Akibat kebocoran itu, sejumlah wilayah yang terdampak meliputi seluruh BSD Barat, area pelayanan WTP The Icon, WTP Foresta, WTP De Park, dan WTP Botanical.

Adapun, dalam proses perbaikan, aliran air WTP Sampora ke seluruh reservoir BSD Barat dan Timur sempat dihentikan sementara.

Setelah estimasi pengerjaan selama enam jam, saat ini aliran air sudah normal kembali.

“Siang ini sudah normal. Tadi jam 10.00 WIB infonya sudah normal,” imbuh Sofyan.

Baca juga: Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com