JAKARTA, KOMPAS.com - Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi ancaman di Jakarta dengan melihat jumlah orang yang terjangkit sejak awal tahun 2024.
Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tamansari, Jakarta Barat, jumlah orang yang terpapar DBD meningkat setiap bulan sejak Januari hingga Maret 2024.
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari Ngabila Salama berujar, pasien DBD yang masih menjalani perawatan per 1 Mei 2024 berjumlah delapan orang.
Baca juga: Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang
"Data sampai 1 Mei 2024, masih ada 8 kasus DBD dirawat di RSUD Tamansari," ujar Ngabila dalam keterangannya yang diterima, Kamis (2/5/2024).
Dari sejumlah pasien yang dirawat di RSUD Tamansari, tiga orang dewasa dan lima lainnya adalah anak-anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP.
Ngabila mengatakan, tidak ada perubahan keparahan kondisi pasien, bahkan sampai dengan kematian yang disebabkan dari terjangkitnya DBD.
"Semua masih aman terkendali, karena belum ada perubahan keparahan pada kasus DBD yang ditemukan. 60 persen kasus yang masih dirawat adalah anak mayoritas usia SD dan SMP," kata Ngabila.
Baca juga: 8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak
Ngabila mengatakan, jumlah pasien DBD di RSUD Tamansari itu paling tinggi terjadi saat peralihan bulan Februari ke Maret 2024 yang mencapai tiga kali lipat.
"Februari ke Maret naik tiga kali lipat. Dan Maret ke April naik 1,3 kali lipat. Semoga DBD di Mei sudah turun kembali," ujar Ngabila.
Adapun jumlah pasien DBD di RSUD Tamansari pada Februari 2024 yakni 14 orang, sedangkan pada Maret 2024 mencapai 45 orang dan terus meningkat pada bulan depan.
"Januari itu ada delapan pasien, Februari 14 (pasien), Maret 45 orang dan April tanggal 1-30 itu ada 57 pasien," kata Ngabila.
Gejala penyakit DBD pada setiap orang dewasa dan anak-anak memiliki perbedaan, namun sama-sama diawali dengan demam.
Baca juga: Cegah Peningkatan Kasus Saat Musim Hujan, RSUD Tamansari Jakbar Buka Layanan Vaksin DBD
Gejala penyakit DBD pada orang dewasa bisanya dilihat dari kondisi, yakni demam di atas 39 derajat, nyeri belakang mata, pegal sendi dan otot, mual, dan muntah.
Sedangkan gejala DBD pada anak-anak yang biasanya muncul seperti demam, batuk, pilek dan saluran pencernaan hingga berujung pada sulit buang air besar.
"Gejala pada anak bisa tidak khas seperti muncul gejala infeksi saluran cerna dan nafas, batuk, pilek, diare, sulit buang air besar. Beberapa juga bisa infeksi campuran dengan typhoid atau tipes," ucap Ngabila.