JAKARTA, KOMPAS.com - Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang tewas dianiaya seniornya, dikenal sebagai sosok yang mudah berteman dan bisa diandalkan.
"Setahu saya dia itu temannya banyak, gampang berteman. Di mana-mana punya teman," kata Satya sepupu Putu saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/5/2024).
"Kemarin teman saya di kampus juga kenal dia, karena teman sekelasnya teman saya waktu SMA juga berteman sama Rio (Putu)," sambungnya.
Putu merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, ia memiliki satu adik perempuan dan satu laki-laki.
Sebagai anak pertama, Putu dinilai menjadi sosok yang bisa diandalkan dan sering membantu orangtua ketika di rumah.
"Dia itu kalau ada kerjaan apa-apa di rumah, bisa diandelin gitu," sambung Satya.
Di sisi lain, Putu juga orang yang suka becanda dengan keluarga dan teman-temannya.
Diberitakan sebelumnya, Putu tewas usai mendapat pukulan di bagian ulu hati sebanyak lima kali dari seniornya yang bernama Tegar Rafi Sanjaya (21).
Putu juga sempat dilarikan ke klinik di STIP. Namun, saat itu nadinya sudah tidak berdetak.
Baca juga: Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah
Usai dinyatakan tewas, keluarga Putu langsung terbang dari Bali ke Jakarta.
Keluarga juga langsung melaporkan kajdian itu ke Polres Metro Jakarta Utara.
Pihak kepolisian langsung mengunjungi tempat kejadian perkara (tkp) untuk mengumpulkan saksi, dan sederet barang bukti.
Sementara jenazah Putu dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk melakukan visum guna mendukung penyelidikan polisi.
Hasil visum, Putu mengamali beberapa luka memar di dada, mulut, hingga paru-paru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.