Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Kompas.com - 13/05/2024, 06:09 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Para peserta "Napak Reformasi", kegiatan yang digelar Komnas Perempuan, khusyuk mengikuti tapak tilas tragedi Mei 1998 di TPU Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (12/5/2024).

Kompas.com berkesempatan mengikuti kegiatan itu. Pantauan di lokasi, tidak ada yang bercanda setibanya bus rombongan "Napak Reformasi" tiba di area permakaman.

Semuanya berbicara dengan nada rendah dan bergegas menuju sebuah area rerumputan yang sudah dipasangi tenda dan kursi.

 Baca juga: Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Tepat di depan tenda itu, ada Monumen Jarum. Monumen didirikan pada tahun 2015 untuk mengenang korban tragedi Mei 1998.

Monumen berada di sisi kiri sebuah area dengan 113 makam tanpa nama.

Dalam kegiatan tapak tilas ini, para peserta diajak ke TPU Pondok Ranggon untuk mendoakan para korban yang identitasnya masih belum diketahui hingga kini.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Yulita selaku pemandu dalam acara tapak tilas itu.

Ia mengajak para peserta merefleksikan kegiatan hari ini, serta berbagi cerita tentang tragedi Mei 1998.

Sejumlah peserta beranjak ke dekat monumen untuk menceritakan kesan dan pengalaman mereka tentang tragedi itu.

Baca juga: Gelar Napak Reformasi, Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Salah satunya adalah Firda, wanita paruh baya asal Aceh, yang menceritakan betapa mengerikannya Tragedi Rumah Geudong.

Selanjutnya adalah pemaparan dari Veryanto Sitohang selaku Komisioner Komnas Perempuan dan Soraya Ramli selaku Koordinator Divisi Pemulihan Komnas Perempuan.

Keduanya menceritakan perjuangan Komnas Perempuan, komunitas penyintas tragedi Mei 1998, dan pendamping dalam mendirikan Monumen Jarum.

Sepanjang kegiatan bincang-bincang tersebut, para peserta serius menyimak apa yang dibicarakan.

Ada satu peserta yang terus menganggukkan kepalanya setiap kali ada pembicaraan tentang betapa pentingnya masyarakat terus mengingat tragedi Mei 1998.

Ada pula yang terus mengatakan "iya" dan "benar" ketika Soraya menceritakan perjuangan dalam mendirikan Monumen Jarum.

Baca juga: Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com