Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Saya Pernah Hampir Diseruduk

Kompas.com - 14/05/2024, 10:11 WIB
Firda Rahmawan,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Tarno (44), warga Matraman, Jakarta Timur, kesal karena banyak kendaraan roda dua yang menaiki trotoar tempat ia bekerja di Jalan Matraman Raya, Jakarta Pusat.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai satpam ini menceritakan pengalaman buruknya terhadap pengendara motor yang menaiki trotoar.

Ia pernah hampir ditabrak oleh pengemudi yang memacu kendaraannya dengan cepat saat menaiki trotoar.

Baca juga: Trotoar Matraman Kini, Lebih Banyak Digunakan Pengendara Motor dibanding Pejalan Kaki

"Saya pernah hampir diseruduk (pemotor) saat sedang berjaga. Banyak banget yang lewat sini sambil ngebut," ujar Tarno dilokasi kepada Kompas.com, Selasa (14/5/2024).

Menurut dia, rata-rata pengendara motor melintasi trotoar karena tidak sabar dan terburu-buru.

Pasalnya, di depan tempat ia bekerja, ada penyempitan jalan karena pengerjaan proyek Light Rapid Transit (LRT) 1 B rute Velodrome-Manggarai.

Namun, ia menyayangkan sikap pengendara motor yang tidak sabaran dan memilih naik ke trotoar.

"Kelihatan kayak enggak sabar (pemotor), yang naik motor itu orangnya banyak yang enggak sabaran," ujar Tarno

"Memang sih semua orang buru-buru, tapi kan harus hargai pejalan kaki juga," tambah Tarno.

Baca juga: Pejalan Kaki Sebut Trotoar Rusak di Lenteng Agung Raya Sudah 2 Tahun Tak Diperbaiki

Hal serupa juga dialami oleh Yusuf (48). Warga Matraman Luar itu merasa terganggu dengan banyaknya pengendara motor yang melintas di trotoar.

Yusuf mengatakan, banyaknya kendaraan yang menaiki trotoar sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

"Wah, kalau itu sih sudah jadi pemandangan setiap pagi ya, apalagi pas jam orang berangkat kerja kayak begini," ucap dia.

Yusuf juga sering menjumpai pejalan kaki cekcok dengan pengendara motor yang melintas di trotoar.

Menurut dia, banyak pejalan kaki yang merasa haknya telah diambil karena tak bisa leluasa melewati trotoar.

"Kadang sampai ada yang berantem juga, tapi hanya adu mulut gitu," ujar Yusuf.

"Habis gimana, hampir seluruh trotoar dipenuhi oleh motor kalau pagi gini," imbuh dia.

Baca juga: Trotoar di Jalan Lenteng Agung Raya Rusak, Pejalan Kaki Terpaksa Lewat Bahu Jalan

Sebagai informasi, trotoar di sepanjang Jalan Matraman Raya yang mengarah ke Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat sering dilalui oleh pengendara motor.

Hal terjadi saat pagi hari sejak pukul 07.00 hingga 11.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com