Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Hati dan Provokasi Buat Faizal Tega Bacok Pamannya hingga Tewas, lalu Buang Jasad Korban ke Jalan

Kompas.com - 15/05/2024, 05:30 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Teka-teki kasus penemuan jasad pria yang terbungkus sarung di Pamulang, Tangerang Selatan, akhirnya terkuak.

Korban yang berinisial AH (32) rupanya dibunuh oleh keponakannya sendiri, Faizal Arifin (23), di warung kelontong miliknya di daerah Kampung Dukuh, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (10/5/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.

Usai dibunuh, jasad AH dibuang ke dekat permukiman warga di daerah Pamulang pada pukul 21.00 WIB.

Diprovokasi untuk bacok korban

Sebelum melakukan pembunuhan, Faizal sering mencurahkan isi hatinya kepada temannya bernama Naedi (26) pada Kamis (9/5/2024) sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Ini Ucapan Tukang Soto yang Memprovokasi Faizal Bunuh Pamannya di Tangsel

Naedi merupakan karyawan rumah makan soto Lamongan yang lokasinya berada tepat di seberang warung milik AH.

Kepada Naedi, Faizal mengaku bahwa dirinya merasa tidak betah selama bekerja di warung kelontong milik sang paman dalam kurun waktu empat bulan terakhir.

Hal itu disebabkan karena dirinya sering mendapat perlakuan kasar dari pamannya dan tak diberi waktu istirahat yang cukup.

"Dan tidak terlalu diperhatikan terkait masalah makannya oleh korban," jelas Titus dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2024).

Mendengar curhatan itu, Naedi malah memprovokasi Faizal untuk membunuh AH menggunakan golok milik pedagang kelapa di sebelah kiri warung korban.

Bukan tanpa alasan, Naedi menyarankan hal tersebut karena ia juga sakit hati kepada AH lantaran permintaan mengutang rokok ditolak oleh korban.

"Pelaku dua (Naedi) menyampaikan secara lisan kepada pelaku satu (Faizal), 'jika kamu merasa tidak senang dengan perlakuan kakak sepupu kamu, kamu cari kerjaan di tempat lain saja. Dan terhadap kakak sepupumu, kamu bacok saja dan itu ada golok di warung penjual kelapa'," kata Titus.

Emosi dibangunkan berujung pembacokan

Baca juga: Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Pada Jumat (10/5/2024) dini hari sekitar pukul 04.30 WIB, Faizal tiba-tiba dibangunkan oleh pamannya dengan cara yang dianggap tak mengenakkan.

"Korban membangunkan pelaku satu (Faizal) secara paksa dengan cara menarik sarungnya dan mengatakan 'kalau kamu tidur-tidur saja di sini, mending tidak usah kerja' dalam bahasa Madura," ungkap Titus.

Saat itu, Faizal masih bisa menahan rasa sakit hatinya atas perlakuan korban. Ia memutuskan untuk mendiamkan korban sepanjang hari.

Namun, ia teringat apa yang disampaikan oleh Naedi pada hari kemarin. Kemudian, Faizal memutuskan mengambil golok di warung kelapa pada Jumat sekitar pukul 12.15 WIB.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com