Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Kompas.com - 20/05/2024, 10:51 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan di Jakarta ternyata bisa menjadi sebuah blessing in disguise.

Antrean kendaraan di jalan raya tidak hanya menghambat pekerja yang ingin ke kantor, tetapi juga pelaku kriminal yang kabur. 

Situasi ini benar-benar terjadi di Jalan Sawo, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2024).

 

Teriakan ‘jambret’, ‘woy jambret’, seketika menggema di jalan itu pada malam hari, ketika warga sedang pulang bekerja.

Baca juga: Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Adalah pria berinisial SAF yang berteriak sekuat tenaga lantaran ponsel pribadinya dirampas begitu saja oleh seorang penjambret.

SAF mengaku, saat itu dirinya tengah berselancar di dunia maya sambil berdiri di pinggir Jalan Sawo.

Ia tak menyadari ada niat jahat yang hendak dilakukan pria berinisial HS (33) karena terlalu terpaku melihat ponselnya.

Ketidakwaspadaan yang ditunjukkan SAF lantas dimanfaatkan pelaku.

Dengan cepatnya, HS merebut ponsel yang digenggam SAF tepat pukul 19.40 WIB.

Ponsel dengan merek Realme 10 Pro Plus itu kemudian berpindah tangan menjadi milik HS.

Baca juga: Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Kena macet saat kabur

Kapolsek Metro Kebayoran Baru AKBP Aritonang mengatakan, ponsel milik korban tak berpindah tangan dalam waktu lama.

Ponsel milik SAF, kata Aritonang, berhasil direbut kembali oleh warga sekitar karena pelaku terjebak kemacetan saat berupaya kabur.

HS bahkan disebut belum kabur terlalu jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

“Jadi langsung dikejar warga (setelah korban teriak). Baru kabur sekitar 100 meter kira-kira, pelaku kemudian ditangkap. Pelaku ditangkap saat yang bersangkutan terjebak keramaian, karena suasana masih ramai kan jam segitu,” ujar dia saat dikonfirmasi, Sabtu (18/5/2024).

Jakarta kota termacet nomor 30 di dunia

Minimnya ruang gerak HS pasca-menjambret ponsel korban rupanya sejalan dengan riset yang dilakukan perusahaan spesialis teknologi geolokasi bernama TomTom.

Baca juga: Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com