JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan sekuriti yang mengaku diperintah oleh Jakpro, menggeruduk Rumah Susun (Rusun) Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (21/5/2024).
"Digeruduk dari sekitar jam 10.22 WIB, enggak ada pemberitahuan apa pun," kata Yusron selaku Sekjen Nasional Front Perjuangan Pemuda Indonesia perwakilan Kelompok Tani Susun Bayam Madani saat ditemui di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Selasa (21/5/2024).
Saat kejadian, Yusron mengaku tidak berada di lokasi karena sedang ada acara di Depok, Jawa Barat.
Baca juga: Ahmad Sahroni Minta Polisi Tak Gunakan Cara Represif terhadap Warga Kampung Susun Bayam
Tiba-tiba penghuni Kampung Susun Bayam mengirim foto dan video kepada Yusron lewat WhatsApp terkait kondisi keadaan rusun yang sudah didatangi ratusan sekuriti, polisi, dan Satpol PP.
"Ternyata dikirimin foto dan videonya begitu banyak satpam, polisi, Satpol PP masuk geruduk paksa untuk mengkemasi barang dan pindah hari ini," sambung Yusron.
Usai menerima kabar, Yusron langsung bergegas menuju ke Kampung Susun Bayam dan dia tiba sekitar pukul 14.00 WIB.
Sementara itu, penggerudukan berlangsung saat warga sedang bersantai di unit masing-masing. Mereka disebut langsung berhamburan keluar dan menahan para petugas keamanan agar tidak masuk ke rusun.
Baca juga: Detik-detik Penjemputan Paksa Ketua Tani Kampung Susun Bayam, Istri: Suami Saya Ditarik dan Dicekik
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pukul 14.00 WIB, jalan dari depan JIS menuju Rusun Kampung Susun Bayam dijaga ketat belasan sekuriti.
Awak media dan salah satu kuasa hukum warga Kampung Susun Bayam bernama Juharto juga dilarang masuk ke area rusun.
Beberapa awak media dan kuasa hukum warga Kampung Susun Bayam sempat melakukan mediasi dengan petugas keamanan agar diberi izin masuk, namun tidak berhasil.
Petugas keamanan hanya mengizinkan Juharto masuk, sementara awak media masih tertahan di dekat pintu masuk JIS hingga saat ini.
Baca juga: Komisi D DPRD DKI Usulkan Sutiyoso jadi Mediator Polemik Kampung Susun Bayam
Bahkan ketika Kompas.com mencoba mengambil foto kondisi jalan Kampung Susun Bayam petugas keamanan sempat marah dan melarang.
"Ambil foto saya, mbak bisa kena hukum pidana (karena) foto-foto saya," kata salah seorang petugas keamanan.
Saat ini, warga Kampung Susun Bayam masih bertahan di area dalam rusun dan sedang dilakukan berbagai mediasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.