Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Kompas.com - 21/05/2024, 15:51 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan sekuriti yang mengaku diperintah oleh Jakpro, menggeruduk Rumah Susun (Rusun) Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (21/5/2024).

"Digeruduk dari sekitar jam 10.22 WIB, enggak ada pemberitahuan apa pun," kata Yusron selaku Sekjen Nasional Front Perjuangan Pemuda Indonesia perwakilan Kelompok Tani Susun Bayam Madani saat ditemui di depan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Selasa (21/5/2024).

Saat kejadian, Yusron mengaku tidak berada di lokasi karena sedang ada acara di Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Ahmad Sahroni Minta Polisi Tak Gunakan Cara Represif terhadap Warga Kampung Susun Bayam

Tiba-tiba penghuni Kampung Susun Bayam mengirim foto dan video kepada Yusron lewat WhatsApp terkait kondisi keadaan rusun yang sudah didatangi ratusan sekuriti, polisi, dan Satpol PP.

"Ternyata dikirimin foto dan videonya begitu banyak satpam, polisi, Satpol PP masuk geruduk paksa untuk mengkemasi barang dan pindah hari ini," sambung Yusron.

Usai menerima kabar, Yusron langsung bergegas menuju ke Kampung Susun Bayam dan dia tiba sekitar pukul 14.00 WIB.

Sementara itu, penggerudukan berlangsung saat warga sedang bersantai di unit masing-masing. Mereka disebut langsung berhamburan keluar dan menahan para petugas keamanan agar tidak masuk ke rusun.

Baca juga: Detik-detik Penjemputan Paksa Ketua Tani Kampung Susun Bayam, Istri: Suami Saya Ditarik dan Dicekik

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pukul 14.00 WIB, jalan dari depan JIS menuju Rusun Kampung Susun Bayam dijaga ketat belasan sekuriti.

Awak media dan salah satu kuasa hukum warga Kampung Susun Bayam bernama Juharto juga dilarang masuk ke area rusun.

Beberapa awak media dan kuasa hukum warga Kampung Susun Bayam sempat melakukan mediasi dengan petugas keamanan agar diberi izin masuk, namun tidak berhasil.

Petugas keamanan hanya mengizinkan Juharto masuk, sementara awak media masih tertahan di dekat pintu masuk JIS hingga saat ini.

Baca juga: Komisi D DPRD DKI Usulkan Sutiyoso jadi Mediator Polemik Kampung Susun Bayam

Bahkan ketika Kompas.com mencoba mengambil foto kondisi jalan Kampung Susun Bayam petugas keamanan sempat marah dan melarang.

"Ambil foto saya, mbak bisa kena hukum pidana (karena) foto-foto saya," kata salah seorang petugas keamanan.

Saat ini, warga Kampung Susun Bayam masih bertahan di area dalam rusun dan sedang dilakukan berbagai mediasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com