JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus siswa yang melompat dari gedung sekolah di Jakarta Selatan seharusnya bisa diantisipasi.
Menurut Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Adi Leksono, salah satu kuncinya adalah kepekaan terhadap kondisi anak.
Dalam kasus ini, siswa berinisial GAD baru mengaku ketika ditanya polisi. GAD merasa frustasi karena satu per satu temannya mulai menjauhi dirinya.
Dia melompat dari gedung sekolah atas keiinginannya sendiri. Tidak ada yang mendorong atau menjahilinya supaya melompat dari jendela.
Seharusnya, jika anak itu sudah bersekolah, guru atau wali kelas bisa melakukan deteksi dini terhadap emosi negatif itu.
"Kepada para guru, tentu yang terpenting adalah memberikan perhatian, banyak melakukan komunikasi, dan dialog kepada anak. Kami harap guru bisa melakukan deteksi dini terkait situasi anak," ujar dia di SMPN 73 Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2024).
Aris mengungkapkan, setiap guru di sekolah bisa melihat kondisi siswanya melalui mimik wajah atau gerak-geriknya.
Bila ada anak yang terlihat lesu atau murung, harus segera dicari tahu penyebabnya.
Guru bisa mulai mencari tahu dengan menaruh perhatian terhadap murid tersebut, sehingga diharapkan bisa timbul dialog dua arah.
Baca juga: Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah
"Dengan memberikan perhatian terhadap anak, sehingga tak terjadi perasaan-perasaan yang kemudian anak merasa dia tak diperhatikan dan seterusnya, semacam itu," tutur Aris.
Lompatnya GAD dari lantai 3 gedung sekolah juga tidak luput dari sorotan Aris.
Menurutnya, sarana dan prasarana di sekolah seharusnya memberikan rasa aman kepada siswa-siswinya.
Maka dari itu, ia mendorong Dinas Pendidikan (Disdik) DKI untuk menambah sarana di setiap sekolah.
“Kami minta Disdik DKI melalui anggaran sekolah, melalui anggaran khusus pendidikan, agar memastikan sarana dan prasarana yang ada bisa menjamin keselamatan anak,” ucap Aris.
Salah satu sarana yang wajib ada, kata Aris, adalah terali.
Baca juga: KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung