Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilegal, Warga Diminta Pergi dari Kampung Susun Bayam

Kompas.com - 22/05/2024, 07:35 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung Susun Bayam (KSB) digeruduk oleh ratusan sekuriti yang mengaku diperintah oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mengusir warga di dalam rusun, Selasa (21/5/2024).

Penggerudukan itu terjadi pukul 10.22 WIB, warga yang sedang asik bersantai di dalam unit masing-masing langsung panik berhamburan keluar.

Dalam video rekaman yang diterima oleh Kompas.com, saat penggerudukan warga berbondong-bondong menahan agar para sekuriti itu tidak masuk ke dalam area rusun.

Beberapa warga memvideokan aksi penggerudukan itu sambil menangis dan meminta pertolongan.

Baca juga: Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

"Abang lihat ini bang, tolong bang, tolong ke sini," ucap salah seorang wanita yang merekam video itu.

Sudir (56), salah seorang warga mengaku terdapat banyak preman saat penggerudukan KSB.

"Yang saya tahu dari Satpol PP, keamanan JIS ini bukan mutlak keamanan JIS semua enggak tahu dari mana, bahkan preman orang-orang timur banyak di dalam," jelas Sudir.

Baik preman dan sekuriti meminta warga KSB segera mengemasi barang bawaan dan meninggalkan rusun.

KSB dijaga ketat

Selama proses penggerudukan, ratusan sekuriti tak hanya berjaga di depan area rusun, melainkan juga di jalan samping JIS yang menjadi akses menuju KSB.

Baca juga: Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, para sekuriti bertanya keperluan setiap tamu yang ingin masuk ke KSB.

Para sekuriti menahan siapa pun yang masuk kecuali memiliki keperluan dan mendapatkan izin.

Awak media juga tidak bisa masuk ke area KSB. Beberapa awak media sempat melakukan mediasi yang alot dengan para sekuriti agar diizinkan masuk ke KSB, namun tidak berhasil.

Bahkan ketika Kompas.com berusaha mengambil gambar kondisi jalan menuju KSB, seorang sekuriti marah dan langsung menegur.

"Ambil foto saya, mba bisa kena hukum pidana foto-foto saya," teriak salah seorang petugas keamanan kepada Kompas.com.

Baca juga: Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Pengacara warga KSB adu mulut

Pria bernama Juharto yang mengaku sebagai kuasa hukum warga KSB di Tanjung Priok, Jakarta Utara, terlihat beradu mulut dengan belasan sekuriti yang melakukan penjagaan ketat di akses jalan menuju rusun KSB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com