Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Kompas.com - 22/05/2024, 18:26 WIB
Firda Janati,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - ER (37) wanita yang ditemukan meninggal dunia di selokan Jalan Ir H Juanda, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (20/5/2024), sebelumnya telah hilang selama empat hari.

Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Untung Riswaji mengatakan, hal ini diketahui dari keterangan keluarga korban yang mencari ER sejak Kamis (16/5/2024).

"Memang yang bersangkutan sedang sakit. Saat tanggal 16 Mei bersama dengan kakaknya sedang di rumah sakit yang ada di Jakarta Timur," papar Untung saat dikonfirmasi, Rabu (22/5/2024).

Untung mengatakan, kakak korban pada saat itu sedang menebus obat. Ketika itulah, ER menghilang.

Pihak keluarga pun langsung melakukan pencarian. Namun, ER tak kunjung ditemukan hingga muncul informasi mengenai penemuan mayat di selokan Jalan Ir H Juanda.

Baca juga: Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

"Sempat melakukan pencarian, saat pada waktu kakaknya melihat rekaman CCTV (closed circuit television) dan memang betul keluar sendiri dari RS," ucapnya.

"Korban meninggalkan kakaknya yang masih berada di rumah sakit. Yang akhirnya baru mendapatkan kabar penemuan mayat di wilayah Kota Bekasi," ujar Untung.

Untung menegaskan, korban tidak dalam kondisi hamil. ER diduga terjatuh ke selokan karena sempat terlihat berjalan sempoyongan.

"Dari hasil penyelidikan dan ataupun dari keterangan keluarga, itu tidak ada dugaan korban mengandung atau hamil," ucapnya.

Keluarga ER pun enggan melakukan otopsi dan telah menerima kepergian korban.

"Keluarga membuat surat pernyataan bahwa ikhlas dengan meninggalnya korban serta tidak bersedia untuk dilakukan otopsi," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Bekasi digegerkan adanya penemuan mayat wanita di selokan Jalan Ir H Juanda, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Senin (20/5/2024).

Penemuan mayat wanita berkaos "Gucci" itu berawal dari laporan warga. Polisi langsung melakukan olah TKP setelah mendapat laporan.

Pada proses penyelidikan, polisi menemukan luka benturan di kepala korban.

"Hanya ada semacam benturan di kepala saja, di jidat, dahi depan dan celana masih robek," papar Untung.

Baca juga: Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com