Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Minta Warga Tak Main Hakim Sendiri

Kompas.com - 24/05/2024, 14:31 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok Iptu Tomy Brian Hutomo mengimbau agar warga tidak main hakim sendiri saat memergoki maupun menangkap pencuri motor.

"Imbauan kami untuk para masyarakat yang kedapatan mengamankan bila ada maling atau pencuri motor, tolong diamankan dulu atau langsung hubungi polsek atau polres sekitar," kata Tomy saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (24/5/2024).

Lebih lanjut Tomy menegaskan, meski maling bersalah, yang bersangkutan tetap harus ditangani dengan semestinya dan sesuai hukum yang berlaku.

Baca juga: Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

"Biar langsung ditangani dengan semesetinya, bukan malah main hakim sendiri, main dipukul-pukulin namanya manusia semua punya hak hukum meski dia melakukan kesalah," sambungnya.

Kejadian warga main hakim sendiri terhadap pelaku kejahatan memang kerap terjadi akibat tersulut emosi.

Salah satunya kasus tepergoknya maling motor berinisial H (43) di salah satu kosan yang berada di Jalan Pulo Besar 1 RT 05, RW 11, Sunter Jaya, Jakarta Utara pada Kamis (23/5/2024).

Baca juga: Diduga Begal, Pria Lansia Diamuk Warga di Depan JIS Jakarta Utara

H tepergok usai bolak-balik mengintai kondisi kosan. Penjaga kosan curiga dan memantau pergerakan H melalui CCTV.

Karena dirasa semakin mencurigakan, penjaga kosan akhirnya menegur H dan menanyakan keperluannya.

"Udah bolak-balik pekarangan (halaman) kosan, udah diawasin sama penjaga kosan lewat CCTV. Terus ditanya, 'Ngapain mas?'. Terus dia (maling) itu jawab, 'Saya warga sini'. Katanya gitu," terang Tomy.

Penjaga kosan tak percaya dan langsung mengamankan serta mengeledah badan H. Namun, tidak ditemukan barang bukti.

Setelah ditelusuri, H ternyata sempat membuang kunci T yang ingin ia gunakan untuk membobol salah satu motor yang terparkir di pekarangan kosan itu.

Baca juga: Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Saat terbukti H adalah pelaku curanmor, warga mulai berdatangan dan main hakim sendiri.

Aksi warga main hakim sendiri kepada H tersebar luas di sosial media salah satunya akun Instagram @seputar.sunter.

Dalam video itu terlihat warga memukuli H secara bergantian. Selain itu, leher dan kaki H juga diikat.

Bukan hanya dengan tangan kosong, seorang warga terlihat memukuli bagian tubuh belakang H dengan ranting pohon.

Di waktu yang bersamaan, warga lain juga menendang perut H sampai terjatuh.

Kini H sudah diserahkan kepada pihak yang berwajib dan sedang dalam penyidikan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com