Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Kompas.com - 30/05/2024, 12:02 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan tergeletak di samping rumah mewah kawasan Kota Tangerang, Banten, viral di media sosial. Video itu salah satunya dibagikan akun Instagram @abouttngid, Rabu (29/5/2024).

Dalam video tersebut terlihat seorang perempuan yang terkulai lemas di samping tembok rumah bertingkat.

Warga kemudian mengevakuasi perempuan itu menggunakan mobil untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat.

Dalam video, perempuan tersebut dinarasikan sebagai asisten rumah tangga (ART). Ia diduga nekat melompat dari lantai atas.

“Seorang ART melakukan percobaan bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 4 rumah majikanya di Jalan Cimone Permai Raya, Kelurahan Cimone, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Rabu,” tulis narasi di akun Instagram @abouttngid.

Baca juga: Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, perempuan yang melompat itu benar merupakan seorang ART.

Perempuan berinisial CC (16) tersebut bekerja sebagai ART di sebuah rumah mewah bertingkat.

“Kejadiannya hari Rabu sekitar pukul 06.45 WIB. Korban diduga melompat dari lantai tiga bangunan,” ujar Zain dalam keterangannya, Kamis (30/5/2024).

Terkait penyebab CC melompat, lanjut Zain, pihaknya masih butuh waktu untuk menggali lebih banyak informasi.

Kini, penyidik dari Polres Metro Tangerang Kota tengah meminta keterangan dari beberapa saksi untuk memperjelas kasus ini.

“Kami fokus melakukan penyelidikan untuk mengklarifikasi semua saksi-saksi dan pengumpulan bukti-bukti terkait peristiwa tersebut,” tutur dia.

Di lain sisi, Zain mengungkapkan, ada dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam perkara ini.

Hal itu terkuak setelah penyidik menemukan KTP CC, di mana tertulis bahwa umur korban 22 tahun. Padahal, CC baru berusia 16 tahun.

“Fakta awal yang didapatkan korban masih dibawah umur sesuai KK dan Ijazah korban yang didapatkan dari orangtuanya, namun korban memiliki KTP berusia 22 tahun. Diduga telah terjadi dugaan peristiwa tindak pidana pemalsuan identitas korban agar korban bisa dipekerjakan sebagai ART. Hal tersebut termasuk dalam TPPO,” imbuh Zain.

Baca juga: Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Diduga Berawal dari Pembacokan

Megapolitan
Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Satu Motor Warga Ringsek Diseruduk Sapi Kurban yang Mengamuk di Pasar Rebo

Megapolitan
Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Soal Wacana Duet Anies-Sandiaga pada Pilkada Jakarta 2024, Gerindra: Enggak Mungkinlah!

Megapolitan
Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Viral Video Plt Kadis Damkar Bogor Protes Kondisi Tenda di Mina, Pj Wali Kota: Ada Miskomunikasi

Megapolitan
Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com