JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) disebut mendatangi hunian sementara (huntara) warga eks Kampung Susun Bayam (KSB) di Jalan Tongkol, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (6/6/2024).
Warga menyebut, pihak Jakpro datang untuk menawarkan pekerjaan di Jakarta International Stasium (JIS) yang letaknya bersebelahan dengan Rumah Susun (Rusun) Kampung Bayam.
"Jadi, mereka (menawarkan pekerjaan) bagi warga yang memiliki keahlian," kata Arif (51), salah seorang warga eks KSB saat ditemui di huntara, Kamis (6/6/2024).
Kepada warga, pihak Jakpro menawarkan sejumlah pekerjaan, seperti cleaning service, sekuriti, dan lainnya.
Namun, tawaran pekerjaan ini hanya diucapkan secara lisan oleh pihak Jakpro, tanpa adanya surat tertulis. Pihak Jakpro pun berjanji akan datang kembali ke huntara untuk menginformasikan lebih lanjut perihal kesempatan bekerja di JIS.
Baca juga: Enggan Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam: Jauh dan Tak Ada Lahan Pertanian
Arif berharap, tawaran pekerjaan ini bisa direalisasikan Jakpro, bukan hanya janji semata.
"Tapi, kalau benar sih enggak masalah, kadang kan enggak benar, meleset terus," ucap Arif.
Sama seperti Arif, warga eks Kampung Bayam lainnya bernama Babay (34) juga khawatir pihak Jakpro hanya sekedar memberikan janji.
"Karena kan dari dulu janjinya gitu, sampai sekarang enggak ada satu pun dari kita yang dipekerjakan di JIS," kata Babay.
Sebelumnya diberitakan, PT Jakpro bakal memberikan pelatihan dan kesempatan bekerja untuk eks warga Kampung Bayam setelah mencapai kesepakatan perdamaian.
Komisioner Mediasi Komnas HAM Prabianto Mukti Wibowo menuturkan, kesepakatan perdamaian akan membuka kesempatan bekerja untuk warga eks Kampung Bayam.
"Jakpro berkomitmen untuk membantu warga dengan memberikan pelatihan, kesempatan kerja bagi yang memenuhi persyaratan. Para pihak sepakat membangun komunikasi dan menjaga situasi kondusif di lapangan," ujar Prabianto saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/6/2024).
Nantinya, pelatihan yang disediakan Jakpro untuk warga merupakan pelatihan keterampilan yang mendukung kegiatan Jakpro, maupun Jakarta International Stadium (JIS).
"Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga dalam kegiatan ekonomi produktif, termasuk agro industri dan bidang lain yang diminati, serta sesuai dengan jenis pekerjaan yang mendukung kegiatan Jakpro atau JIS," jelasnya.
Prabianto mengatakan, pelatihan itu akan dimulai setelah kedua belah pihak menandatangani perjanjian perdamaian pada Senin (3/6/2024).
Adapun pada pertengahan Mei 2024 kemarin, warga KSB yang menempati Rumah Susun Kampung Bayam digeruduk oleh ratusan sekuriti utusan JakPro. Warga diminta untuk segera mengosongi rusun di samping JIS itu karena dianggap menempati tanpa izin.
Buntut dari konflik tersebut, warga eks KSB, Jakpro, dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah melakukan mediasi.
Hasil dari mediasi itu adalah warga eks KSB sepakat berdamai dan bersedia menunggu keputusan Jakpro selanjutnya terkait rencana pembangunan rusun baru di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara.
Sambil menunggu proses pembangunan rusun tersebut, warga eks KSB akan tinggal di huntara di kawasan Pademangan.
Baca juga: Jakpro Bakal Beri Pelatihan Kerja, Warga Eks Kampung Bayam: Jangan Janji Terus Meleset Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.