JAKARTA, KOMPAS.com - Suara bising knalpot sepeda motor Yamaha RX-King nyaring terdengar. Bukan di pinggir jalan, tetapi dari sebuah tong berbahan kayu yang berada di pasar malam. Tong Setan namanya.
Khairul alias Dadung (31) bersama temannya, Tebe (33), memang sengaja menggeber-geber motor dua tak tersebut dari dalam Tong Setan yang berbentuk kerucut ini.
Tujuannya sederhana, menarik perhatian pengunjung pasar malam untuk menyaksikan atraksi mereka.
Bermodalkan Rp 15.000, setiap pengunjung pasar malam mulai menaiki tangga dan menunggu dari ketinggian 11 meter. Sementara Dadung dan Tebe masih sibuk menggeber-geber motor.
Baca juga: Lika-liku Bisnis Pasar Malam: Kalah Saing dengan Game Online, Hidup Nomaden agar Tak Bikin Bosan
Tetapi, setelah pengunjung mulai padat. Keduanya memulai atraksi dengan mengitari papan dengan kemiringan hampir 90 derajat. Para pengunjung mulai memberikan saweran kepada mereka berupa pecahan uang Rp 2.000 hingga Rp 20.000.
Atraksi dimulai dengan Dadung dan Tebe saling bergandengan tangan, duduk sila di atas motor lalu duduk menyamping kanan dan kiri.
Tak berselang lama, sebuah sepeda ontel dari joki lain mulai masuk ke arena atraksi. Ketiganya pun saling bergandengan tangan satu sama lain.
Atraksi tak sampai di situ saja. Dadung dan Tebe mulai mengangkat satu kaki di atas jok motor, lalu berdiri sambil berpegangan tangan.
Pertunjukan selesai, pengunjung langsung memberikan tepuk tangan meriah. Mereka meninggalkan Tong Setan dengan berdecak kagum kepada para joki.
Sejak usianya masih 16 tahun, Dadung sudah diajak oleh tetangganya bekerja di pasar malam.
Karena masih menganggur, dia menerima tawaran itu dan bertolak dari kampung halamannya di Demak, ke pasar malam yang mereka gelar di salah satu wilayah di Jawa Tengah.
Saat itu, Dadung hanya bekerja di wahana lain dan akhirnya sebagai penjaga karcis Tong Setan.
Tetapi, setelah beberapa tahun memendam rasa penasaran, Dadung mulai memberanikan diri untuk bertanya kepada seniornya.
“Saya penasaran, itu kayaknya orang-orang pada punya ilmu, saya enggak percaya, kok motor bisa muter-muter kayak gitu,” kata Dadung saat ditemui Kompas.com di Pasar Malam Caglak, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (11/6/2024).
“Lama-lama saya tanya sama yang sudah berpengalaman. Senior bilang, ‘kalau pengin cobain, cobain saja, enggak apa-apa'. Terus, ya diarahkan, ‘entar masuknya gigi segini ya, belajar dari bawah dulu’,” ungkap dia.