Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Joki Tong Setan Pasar Malam, Rela Bertaruh Nyawa demi Mengais Rezeki

Kompas.com - 11/06/2024, 10:49 WIB
Baharudin Al Farisi,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Suara bising knalpot sepeda motor Yamaha RX-King nyaring terdengar. Bukan di pinggir jalan, tetapi dari sebuah tong berbahan kayu yang berada di pasar malam. Tong Setan namanya.

Khairul alias Dadung (31) bersama temannya, Tebe (33), memang sengaja menggeber-geber motor dua tak tersebut dari dalam Tong Setan yang berbentuk kerucut ini.

Tujuannya sederhana, menarik perhatian pengunjung pasar malam untuk menyaksikan atraksi mereka.

Bermodalkan Rp 15.000, setiap pengunjung pasar malam mulai menaiki tangga dan menunggu dari ketinggian 11 meter. Sementara Dadung dan Tebe masih sibuk menggeber-geber motor.

Baca juga: Lika-liku Bisnis Pasar Malam: Kalah Saing dengan Game Online, Hidup Nomaden agar Tak Bikin Bosan

Tetapi, setelah pengunjung mulai padat. Keduanya memulai atraksi dengan mengitari papan dengan kemiringan hampir 90 derajat. Para pengunjung mulai memberikan saweran kepada mereka berupa pecahan uang Rp 2.000 hingga Rp 20.000.

Atraksi dimulai dengan Dadung dan Tebe saling bergandengan tangan, duduk sila di atas motor lalu duduk menyamping kanan dan kiri.

Tak berselang lama, sebuah sepeda ontel dari joki lain mulai masuk ke arena atraksi. Ketiganya pun saling bergandengan tangan satu sama lain.

Atraksi tak sampai di situ saja. Dadung dan Tebe mulai mengangkat satu kaki di atas jok motor, lalu berdiri sambil berpegangan tangan.

Pertunjukan selesai, pengunjung langsung memberikan tepuk tangan meriah. Mereka meninggalkan Tong Setan dengan berdecak kagum kepada para joki.

Kisah Dadung

Sejak usianya masih 16 tahun, Dadung sudah diajak oleh tetangganya bekerja di pasar malam.

Karena masih menganggur, dia menerima tawaran itu dan bertolak dari kampung halamannya di Demak, ke pasar malam yang mereka gelar di salah satu wilayah di Jawa Tengah.

Saat itu, Dadung hanya bekerja di wahana lain dan akhirnya sebagai penjaga karcis Tong Setan.

Tetapi, setelah beberapa tahun memendam rasa penasaran, Dadung mulai memberanikan diri untuk bertanya kepada seniornya.

“Saya penasaran, itu kayaknya orang-orang pada punya ilmu, saya enggak percaya, kok motor bisa muter-muter kayak gitu,” kata Dadung saat ditemui Kompas.com di Pasar Malam Caglak, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (11/6/2024).

“Lama-lama saya tanya sama yang sudah berpengalaman. Senior bilang, ‘kalau pengin cobain, cobain saja, enggak apa-apa'. Terus, ya diarahkan, ‘entar masuknya gigi segini ya, belajar dari bawah dulu’,” ungkap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com