Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasad Bayi Perempuan Ditemukan di Aliran Sungai Ciliwung, Awalnya Dikira Kucing

Kompas.com - 13/06/2024, 17:56 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Jasad bayi perempuan ditemukan di aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Bogor Timur, Kota Bogor.

Jasad pertama kali ditemukan warga sekitar bernama Nabil (23). Awalnya, ia mengira mayat bayi tersebut kucing.

“Jenis kelamin perempuan tadi. Awal ketemu dikira kucing pertama, pas dilihat lagi ternyata ada ari-arinya,” ucap Nabil kepada wartawan, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Menyambangi Gang Venus Tambora, Permukiman Padat yang Minim Sinar Matahari

Awalnya, Nabil yang sedang mencari pasir di Sungai Ciliwung mencium aroma tak sedap.

Saat hendak memasukkan pasir ke dalam karung, Nabil melihat mayat bayi mengapung di sungai tersebut.

Saat dihampiri, di dekat jasad sang bayi ditemukan ari-ari yang terbungkus dalam plastik.

“Bayinya sudah aja mengambang, pas dilihat lagi ternyata ada ari-arinya di plastik,” ujar Nabil.

Temuan jasad bayi ini pun membuat warga sekitar heboh.

Warga mulai berdatangan saat petugas gabungan dari Polisi, TNI, Damkar, dan BPBD Kota Bogor mengevakuasi mayat bayi tersebut.

Baca juga: Supian Suri Ungkap Alasan Ajak Intan Fauzi Duet pada Pilkada Depok 2024

Kapolsek Bogor Timur Kompol Syaiful Fajar membenarkan kejadian tersebut.

Mayat bayi pun dibawa ke rumah sakit untuk keperluan autopsi.

Polisi kini menyelidiki siapa pelaku yang tega membuang mayat bayi perempuan tersebut.

“Jadi Inafis (Indonesian Automatic Finger Identification System) tadi kesini juga sudah dibawa ke rumah sakit. Sedang identifikasi dan dalam penyelidikan. Mungkin ada petunjuk (pelaku pembuang bayi),” ucap Syaiful saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (13/6/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo Tolak Tapera, Aliansi BEM Bogor Bawa Spanduk 'Tabungan Penderitaan Rakyat'

Demo Tolak Tapera, Aliansi BEM Bogor Bawa Spanduk "Tabungan Penderitaan Rakyat"

Megapolitan
Polisi Kerahkan 1.872 Personel Kawal Aksi Tolak Tapera di Depan Kemenkeu dan Patung Kuda

Polisi Kerahkan 1.872 Personel Kawal Aksi Tolak Tapera di Depan Kemenkeu dan Patung Kuda

Megapolitan
Jalur Sepeda di Senopati Jadi Lahan Parkir, Dishub Jaksel: Sudah Ditindak, tapi Tak Jera

Jalur Sepeda di Senopati Jadi Lahan Parkir, Dishub Jaksel: Sudah Ditindak, tapi Tak Jera

Megapolitan
2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, lalu Jual ke Lapak Barang Bekas di Kembangan Jakbar

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, lalu Jual ke Lapak Barang Bekas di Kembangan Jakbar

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang 'Kabur' Usai Makan di Resto Depok Akhirnya Bayar Tagihan

Rombongan Tiga Mobil yang "Kabur" Usai Makan di Resto Depok Akhirnya Bayar Tagihan

Megapolitan
Tolak Tapera, Massa Gelar Aksi Teatrikal di Depan Patung Kuda

Tolak Tapera, Massa Gelar Aksi Teatrikal di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Terbengkalai, Marketing: Karena Tak Dihuni dan Dirawat

Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Terbengkalai, Marketing: Karena Tak Dihuni dan Dirawat

Megapolitan
Supian-Intan Duet di Pilkada Depok, Imam Budi: Makin Banyak Calon, Makin Bagus

Supian-Intan Duet di Pilkada Depok, Imam Budi: Makin Banyak Calon, Makin Bagus

Megapolitan
Pembangunan Tahap Tiga Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Berlangsung Selama Tiga Bulan

Pembangunan Tahap Tiga Rumah Subsidi di Villa Kencana Cikarang Berlangsung Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Sempat Diperbolehkan Pulang dari RS, tapi Kembali Drop

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Sempat Diperbolehkan Pulang dari RS, tapi Kembali Drop

Megapolitan
Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Kualitas Rumah Subsidi Tak Bisa Disamakan dengan Komersial

Marketing Villa Kencana Cikarang Sebut Kualitas Rumah Subsidi Tak Bisa Disamakan dengan Komersial

Megapolitan
Tolak Tapera, Buruh Curiga Iuran Pekerja untuk Biayai Program Makan Siang Gratis dan IKN

Tolak Tapera, Buruh Curiga Iuran Pekerja untuk Biayai Program Makan Siang Gratis dan IKN

Megapolitan
2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas 'Maintenance'

2 Pria Curi Kabel PLN di Tambora, Beraksi Usai Amati Pekerjaan Petugas "Maintenance"

Megapolitan
Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Diguyur Hujan, Massa Aksi Tolak Tapera Tetap Bertahan di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Warga Desak Pengelola Rusunawa Marunda Segera Lapor Polisi Soal Kasus Penjarahan Aset

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com